TEMPO.CO, Jakarta - Robot seks kini kian canggih, terlebih setelah Harmony 2.0 yang disematkan artificial intelligence alias kecerdasan buatan dikenalkan ke khalayak. Robot ini pun menjadi paling pintar di kalangan robot seks lainnya.
Baca: Kenalkan, Harmony, Robot Seks yang Bisa Cemburu
Lantaran kecerdasan buatan tersebut, Harmony 2.0 tak hanya menjadi alat pemuas hasrat seksual tanpa jiwa. Robot ini bisa cemburu dengan teman Facebook Anda dan bisa mengalami "mood swings". Adalah Matt McMullen, perancang sekaligus CEO RealDoll, yang menjadikannya lebih hidup seperti itu.
"Dia cukup pintar untuk membalas pertanyaan-pertanyaan sederhana dari Anda atau menampilkan mood yang tidak baik saat berhubungan seksual," ujar Matt, seperti dikutip dari Daily Star, Rabu, 17 Mei 2017. Lebih canggih lagi, Harmony 2.0 bisa mengenali wajah Anda.
Baca: Pakaian Robot Ini Bikin Pekerja Punya Kekuatan Super
Matt mengatakan, robot seks dengan kecerdasan buatan ini akan tampil dengan berbagai pilihan kepribadian yang bisa diubah melalui aplikasi. Namun, aplikasi tersebut tidak akan tersedia di Google Play Store maupun Apple Store. Nantinya, para pengguna akan mendapatkan aplikasi ini bersama sosok Harmony.
Infografis: Indonesia Tempat Wisata Seks Pedofil
Video yang memuat protipe Harmony 2.0 bisa Anda disaksikan di YouTube. Robot berbikini putih tersebut bisa menjawab beberapa pertanyaan sederhana, seperti "siapa kekasihmu?" dan "kenapa kamu cemburu?".
Baca: Pakai Kecerdasan Buatan, Robot Mickey Mouse Segera Dipamerkan
"Harmony 2.0, nantinya, juga akan dengan mudah menyetel waktu orgasme pada saat yang bersamaan dengan pemiliknya," ujar Matt. Ini karena adanya sensor gerak yang mendeteksi irama hubungan seksual yang dapat menganalisa kapan pemiliknya mendekati klimaks. Setiap robot juga akan dilengkapi dengan sistem yang menghasilkan getara panas, self-rubrikasi, dan kontraksi untuk memungkinkan orgasme bersama.
Robot seks Harmony 2.0 akan tersedian akhir tahun ini. Harganya? Dengan sensor pengenal wajah, Anda harus merogoh kocek US$ 10 ribu, atau sekitar Rp 135 juta. Versi murah tanpa sensor sekitar US$ 5.000, atau setara dengan Rp 67,5 juta.
Baca: Stephen Hawking: Selamatkan Kemanusiaan dari Agresi Robot
DAILY STAR | AMRI MAHBUB