Lukisan Unik Seniman Budi Ubrux di Mobil Mewah
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Rabu, 17 Mei 2017 12:11 WIB
Budi Ubrux dengan mobil-mobil mewah yang ia lukis. Mobil-mobil itu juga akan dipajang di pameran "Raja Kaya" di Taman Budaya Yogyakarta 18-31 Mei 2017. Tempo/MUH SYAIFULLAH
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman lukis Budi Ubrux mengekspresikan karyanya dengan melukis motif koran mobil mewah buatan Jerman. Beberapa mobil di antarnya berharga miiaran rupiah. Koran karya lukisnya tidak hanya koran berbahasa Indonesia, tapi juga ada yang berbahasa Jawa dan Jerman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi Ubrux memang mempunyai ciri khas lukisan realis berupa koran. Namun, ada yang menonjol adalah lukisan maupun patung berupa sapi yang disebut Rojo Koyo, dalam bahasa Jawa. Tak lupa ciri khas lukisan koran juga ada di tubuh sapi lukisannya atau patung itu.

Ada delapan mobil buatan Jerman, BMW dan VW menjadi media lukis seniman nyentrik ini. Rencananya, mobil, lukisan di atas kanvas dan patung akan dipamerkan di Taman Budaya Yogyakarta 18-31 Mei 2017.

Baca: Mobil Batik Piyu 'Padi' Dipajang di Blok M

“Ada ketakutan untuk menggelar karya seni secara tunggal di Yogyakarta, saya tidak percaya diri karena Yogyakarta ini seperti negara super power,” kata Ubrux, panggilan seniman ini, Selasa, 16 Mei 2017.

Menurut Ubrux, Yogyakarta dikenal sebagai kota visual art. Di kota ini ada Institut Seni Indonesia yang melahirkan banyak perupa-perupa handal. Di kota ini pula banyak perupa tinggal dan berkaya serta punya nama besar. Juga Yogyaarta menjadi pusat perhatian pengamat seni, dan bisa dikatakan pula sebagai barometer seni rupa.

Soal sapi, ia mempunyai pemikiran filosofis dan historis. Semasa kecilnya, kehidupan Ubrux tak lepas dari sapi di desanya di Bantul. Ia menggembala sapi milik kakeknya sebanyak lima ekor. Ia juga sering memandikan sapi-sapi itu.

Simak: All New Honda Civic Turbo Jadi Sedan Paling Laris di 2017

Kini, sapi menjadi kisah filosofi bagi seniman yang sering pameran di luar negeri ini. Sapi itu merupakan raja kaya yang bernyawa. Soal huhungan dengan koran yang selalu menghuasi lukisan atau patung karyanya, ia pada 1998, saat menyelesaikan tugas kuliah justru menyerap ide dari koran. Untuk menggambarkan pasar dan hiruk pikuk reformasi, ia sering “mengintip” berita di koran.

"Di sini inilah ide saya muncul untuk menyatukan koran dan mbok bakul yang menjadi obyek saya saat itu. Tubuh mereka saya balut dengan koran sebagai ungkapan bahwa mereka melek inform,” kata Ubrux.

Simak: Kurang dari Sebulan, Suzuki Ignis Terjual 4.400 unit

Secara gamblang, oleh kurator pameran Suwarno Wisetrotomo, pameran Raja Kaya Ubrux merupakan karya kritis dan ironi dalam hamparan kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Raja Kaya hari ini, adalah melihat dengan cermat perubahan sosial, terutama di kalangan masyarakat petani tradisional di pedesaan.

“Kehidupan mapan bagi mereka, pada mulanya cukup dengan ketersediaan bahan pangan berupa palawija hasil garapan tanah sendiri, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jika lebih, bisa membaginya dengan keluarga atau tetangga yang membutuhkan, atau dijual untuk memenuhi kebutuhan lain,” kata dia.

Kini, raja kaya berubah wujud menjadi mobil. Diistilahkan mobil adalah sapi bermes. Sapi bermesin itu maksudnya adalah sejumlah mobil mewah, berbagai merek terkenal, yang ‘ditaklukkan’ Ubrux dengan melukisi seluruh bodinya.

Dengan kapasitas mesin dan kekuatannya, sapi bermesin yang mengonsumsi bensin akan melaju cepat mengantar sang tuan ke mana mau. Ketika keduanya dipertemukan, yang tampak adalah ironi panorama. Mobil-mobil itu, sebagian ditarik oleh sapi-sapi tersebut oleh gambaran Ubrux.

"Komposisi dan konfigurasi itu mengundang pertanyaan dalam konteks raja kaya, siapa mendominasi siapa? Mobil mewah sebagai metafora si pemilik modal, dan sapi-sapi sebagai tenaga buruh," kata Suwarno.

Agung Tobing yang mobilnya direlakan untuk dilukis karena tertarik dengan lukisan koran Ubrux. Bahkan, mobil buatan Jerman milikya yang harganya selangit dilukis dengan bahan akrilik.

“Ubrux tak banyak bicara, tapi karyanya menunjukkan energi dan semangat yang besar,” kata Agung.

MUH SYAIFULLAH

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi