TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyiapkan tambahan sebesar Rp 167 triliun untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan uang tunai menjelang Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Jumlah tersebut naik sekitar 14 persen dari jumlah tambahan uang beredar pada periode yang sama di 2016, yakni Rp 146 triliun. Demikian dinyatakana Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.
"Berdasarkan pengalaman 10 tahun terakhir, kami perkirakan kebutuhan tambahan juga naik 14 persen," ujar mantan menteri keuangan tersebut.
Bank Sentral juga memperkirakan uang tunai yang beredar pada momentum akhir Lebaran akan menjadi yang tertinggi selama 2017, atau mencapai angka Rp 691 triliun, karena konsumsi tinggi masyarakat dibarengi dengan libur panjang pada periode tersebut.
"Tahun ini libur panjang (di akhir Ramadan dan periode Lebaran) sembilan hari, tahun lalu 2016 enam hari. Hal ini juga karena bertepatan dengan hari libur sekolah," tutur Agus.
Selain penarikan uang tunai oleh masyarakat karena kebutuhan konsumsi, Agus mengatakan, pembayaran tunjangan hari raya (THR) pegawai negeri Sipil (PNS) dan pembayaran gaji reguler karyawan juga akan menggenjot jumlah uang beredar.
ANTARA