TEMPO.CO, Jakarta - Maudy Koesnaedi mengakui berlian sebagai sahabat terbaik perempuan. Hanya, Maudy Koesnaedi lebih senang memakai perhiasan yang memiliki makna. Misalnya, cincin kawin yang diberikan suami, Erik Meijer atau, mengenakan cincin pemberian ibu agar ia selalu ingat pada wanita yang membesarkannya.
Pekan ini, Maudy Koesnaedi menghadiri peluncuran rangkaian perhiasan pending “Seri Nusa” dari The Palace Jeweler dan Samuel Wattimena. Maudy Koesnaedi menjelaskan, pending merupakan perhiasan tradisional yang digunakan saat pesta dan perayaan di wilayah Barat Indonesia.
“Pending melambangkan kemakmuran, abadi, kesejahteraan, dan bahagia. Saat dipakai, si pemakai ikut merasakan aura kemakmuran dan bahagia itu. Sama seperti ketika saya mengenakan cincin kawin atau cincin hadiah ulang tahun perkawinan dari suami,” ujar Maudy Koesnaedi di Jakarta.
Maudy Koesnaedi menambahkan, perhiasan dari Indonesia tak kalah elok jika dibandikan dengan koleksi rilisan Cartier Prancis atau Tiffany & Co. Amerika. Maudy mencontohkan, saat mudik ke kampung halaman suami, Belanda, tanpa sadar ia menjadi duta Indonesia dadakan.
“Waktu itu, saya mengenakan winter coat yang terbuat dari kain songket Bali dan keluarga suami menanyakan materi coat yang saya pakai. Pernah juga saya memakai bros hasil kerja sama dengan Happy Salma di Belanda. Ipar saya yang menikah dengan orang Turki menanyakan soal bros itu,” Maudy mengingat.
Karenanya, Maudy Koesnaedi mendukung rancangan Samuel Wattimena bekerja sama dengan The Palace Jeweler. Ia menilai, hasil rancangan yang termanifestasi dalam rangkaian perhiasan “Seri Nusa” mencerminkan identintas sebuah bangsa. Namun, citarasanya internasional. “Saya pikir akan mudah diterima oleh masyarakat luar negeri,” ujarnya.
Baca juga:
3 Menu Wajib Zaskia Gotik Selama Puasa
PETA Desak Rihanna Sumbangkan Mantel Bulunya
Wanda Hamidah Jadi Instruktur Yoga, Simak Kisahnya