TEMPO.CO, Jakarta -Aluminium foil merupakan sahabat terbaik para perempuan yang kesehariannya menghabiskan banyak waktu di dapur. Aluminium foil kerap digunakan untuk membungkus makanan saat dimasak, menyimpan sisa makanan dan masih banyak lagi. Aluminium foil merupakan lembaran aluminium yang terbuat dari alloy dengan ketebalan kurang dari 150 micron dengan sifat utama penerima panas yang baik.
Seperti dikutip dari laman Boldsky, sebetulnya tidak masalah menggunakan aluminium foil untuk membungkus makanan beku, selama tidak dipanasi. Saat makanan beku berbalut aluminium foil tersebut Anda panasi, akan terjadi sebuah proses bernama leaching. Saat terkena panas, aluminium foil yang mengandung lapisan alloy akan meresap ke dalam makanan (proses leaching).
Proses peresapan tersebut akan lebih tinggi lagi jika di dalam makanan beku tersebut terdapat bumbu atau rempah. Hal tersebut tentu tidak baik untuk kesehatan. Tidak terkecuali untuk lemon, tomat atau jenis sayur dan buah lainnya.
Makanan jenis apapun yang dibungkus dan dipanaskan tentu akan mengantarkan lapisan alloy ke dalam makanan tersebut. Paparan alloy secara terus menerus secara tidak langsung lewat proses pemanasan makanan tersebut dapat mengakibatkan beberapa jenis penyakit, seperti Alzheimer dan penyakit saraf lainnya.
Terlalu sering menggunakan aluminium foil juga dapat mempengaruhi kinerja ginjal dan hati. Pada tahap ini, terutama hati tidak dapat mengeluarkan lapisan alloy yang sudah terlanjur menyerap dalam tubuh. Penyakit lain yang tak kalah menyeramkan jika terus menerus menggunakan aluminium foil untuk memanaskan makanan ialah kanker usus.
Gunakan aluminium foil secara bijak, seperti membungkus makanan beku. Jangan menggunakannya untuk memanaskan makanan, terutama makanan pedas dan makanan yang
mengandung cukup banyak asam.
BOLDSKY | ESKANISA RAMADIANI