TEMPO.CO, Texas - Beberapa analis teknologi menanggapi pernyataan CEO Google Sundar Pichai soal visi kecerdasan buatan yang akan diusung perusahaan ke depannya. Visi ini disampaikan dalam Konferensi Google I/O
Dalam konferensi tersebut, Google mengumumkan berbagai macam teknologi baru. Di antaranya, Google Lens, Smart Reply Gmail, dan Google for Jobs.
"Semua itu menunjukkan ambisi Google yang ingin mengumpulkan data pengguna untuk menunjang bisnis mereka," kata analis dari Moor Insight & Strategy, Patrick Moorhead, seperti dikutip dari The Mercury News.
Baca: Google Luncurkan Divisi Kecerdasan Buatan
"Ini akan menjadi grand data laboratorium." Sekadar informasi, Moor Insight & Strategy adalah perusahaan analis teknologi yang berbasis di Texas, Amerika Serikat
Data pengguna, kata Moorhead, akhirnya menjadi basis untuk meningkatkan periklanan. Dan akhirnya, Google sendirilah yang akan diuntungkan.
Analis dari Forrester Research, Julie Ask, menyebut visi dan program yang diluncurkan Sundar Pichai menunjukkan ambisi Google untuk menjadi perusahaan yang menguasai segala hal. "Termasuk, melacak setiap orang," ujarnya. Forrester Research adalah perusahaan analisis dan konsultan teknologi yang berbasis di Massachusetts.
Baca: Google Segera Hadirkan Enam Pembaruan di Laman Home Mereka
Sebagian besar teknologi baru Google berakar pada kecerdasan buatan dan mesin pembelajaran yang mencakup penglihatan komputer serta pemahaman bahasa lisan dan tulisan. Machine learning, kata Sundar Pichai, akan diterapkan di semua produk perusahaan.
Sundar Pichai juga mengumumkan bahwa Google telah bermitra dengan penyedia layanan kesehatan untuk menerapkan teknologi kecerdasan buatan guna membantu meningkatkan perawatan dan mencegah insiden medis. "Berbicara masa depan itu sama dengan berbicara kecerdasan buatan," ujarnya, seperti dilansir laman berita Engadget.
THE MERCURY NEWS | ENDGADGET | AMRI MAHBUB