TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan merekam kembali lagu kebangsaan Indonesia Raya di perusahaan rekaman Lokananta, Solo. Lagu kebangsaan itu direkam dalam bentuk lengkap tiga stanza.
Kepala Sub Direktorat Seni Budaya Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Edi Irawan menyebut saat ini banyak versi lagu Indonesia Raya yang beredar di masyarakat. "Kami akan standarkan melalui hasil rekaman ini," katanya saat ditemui di Lokananta Solo, Sabtu 20 Mei 2017.
Menurut Edi, perekaman itu merupakan bagian dari penyusunan tutorial lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak seragamnya notasi dan dan standar yang digunakan membuat struktur lagu Indonesia Raya berubah-ubah.
"Kami akan membuat panduan cara menyanyikan lagu kebangsaan dengan benar," katanya. Sebab, aturan baku menyanyikan lagu kebangsaan telah diatur dalam Undang Undang nomor 24 tahun 1999 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Baca: Grup Musik Bangkutaman Luncurkan Lagu untuk Lokananta
Tutorial tersebut rencananya akan diluncurkan pada peringatan Sumpah Pemuda tahun ini. "Kegiatan ini dimulai sejak tahun lalu dengan melibatkan banyak pihak," katanya.
Rekaman yang dilakukan di studio rekaman tertua di Indonesia itu akan mengacu pada rekaman tahun 1950 yang dibuat oleh Josef Kleber. "Kami buat seperti aslinya," kata dia. Rekaman dibuat dalam lima bentuk, yaitu orkes simponi, orkes harmoni, panpare, iringan piano dan unisono.
Menurut Edi, perekaman kali ini dianggap cukup istimewa. "Semua yang terlibat adalah anak-anak bangsa," katanya. Pihaknya menggandeng Orkes Gita Bahana Nusantara sebagai pemusik maupun vokal dalam rekaman itu.
Sebelumnya, lagu Indonesia Raya sudah pernah direkam dua kali, semuanya melibatkan orang asing. Rekaman pertama dibuat oleh orang Belanda, Josef Kleber, yang kebetulan master rekamannya tersimpan di Lokananta. "Sedangkan rekaman kedua dibuat Addie MS bersama Victorian Philharmonic Orchestra," katanya.
Sesuai aslinya, lagu kebangsaan Indonesia Raya yang direkam merupakan versi lengkap tiga stanza. "Ini sangat penting lantaran kebanyakan masyarakat hanya biasa menyanyikan satu stanza," katanya.
Selanjutnya, semua materi rekaman serta tutorial menyanyikan lagu kebangsaan itu akan didistribusikan dan disosialisasikan ke semua daerah. "Agar semua bisa menyanyikan lagu ini secara benar," katanya.
Kepala Perum Percetakan Negara Cabang Surakarta, Miftah Zubir mengatakan Lokananta tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan rekaman lagu itu. "Kami memiliki peralatan yang bisa diandalkan," katanya.
Selain itu, proses perekaman dipimpin oleh Purwacaraka. "Semua sudah tahu bahwa dia sangat berpengalaman di bidang ini," katanya. Selain peralatan akustik di Lokananta tergolong cukup bagus.
AHMAD RAFIQ