TEMPO.CO, Bandung - Netty Heryawan, istri gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengaku belum menggeber sosialisasi setelah namanya masuk dalam satu dari dua nama bakal calon gubernur Jawa Barat yang tengah digodok Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Silahkan diperiksa, enggak ada spanduk saya, enggak ada baliho saya. Nanti ada waktunya,” kata dia di Bandung, Senin, 22 Mei 2017.
Netty membantah, wara-wiri dirinya ke sejumlah daerah selama ini di Jawa Barat, berkaitan dengan namanya masuk bursa pemilihan gubernur Jawa Barat.
Baca: Pilgub Jabar, Istri Aher Jawab Isu Diduetkan dengan Deddy Mizwar
“Kalau pun saya turun ke daerah selama ini karena urusan PKK, P2TP2A yang memang enggak bisa dihindari,” kata dia.
Sebagai istri gubernur Jawa Barat, Netty didapuk menduduki sejumlah posisi. Sedikitnya ada 3 posisi formal yang dipegang Netty, yakni Ketua Penggerak PKK Jawa Barat, Ketua P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Jawa Barat, serta Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Jawa Barat.
Dia mengklaim, tidak akan memanfaatkan posisinya itu. ”Kalau pun orang kemudian mengasosiasikan pada suksesi ini, silahkan saja. Kalau saya berprinsip seperti petani menanam padi. Siang hari dapat belut itu bonus, tapi besok dia harus tetap nanam padi, bukan cari belut,” kata Netty.
Netty mengatakan, dirinya tetap akan mengerjakan tugasnya di tiga jabatan itu. “Walaupun orang-orang mengenal saya, Bu Netty yang dicalonkan PKS itu silahkan. Masa saya bilang enggak usah inget-inget yang itu. Masyarakat hari ini melek media, masyarakat cerdas,” kata dia. Ia berprinsip sampai Juni 2018, adalah istri gubernur dan tiga jabatan yang disandangnya itu.
Baca: Isu Maju dengan Netty Heryawan di Pilgub Jabar, Deddy: Masih Cair
Dia mengaku dirinya sudah menyiapkan diri untuk menghadapi resiko menjadi sasaran risakan di media sosial dengan menjadi bakal calon gubernur.
“Selama hidup di dunia politik harus seperti itu, harus siap hidup dalam ketegangan dalam rentang waktu tidak terbatas,” kata Netty.
Namun, Netty mengaku tidak akan mengambil pusing atas tudingan miring yang ditujukan padanya yang tidak berdasar. “Selama itu enggak ada pembenaran, enggak ada buktinya, ngapain mengganggu pikiran. Kami tetap saja fokus tujuan untuk menghadirkan kebaikan, berbuat sekuat tenaga untuk terlibat dalam proses pembangunan ini. Kalau kita ngikutin riak-riak, habis energi kita,” kata dia.
AHMAD FIKRI