TEMPO.CO, Semarang - Rektor Unversitas Diponegoro (Undip) Semarang, Yos Johan Utama menyatakan motif mahasiswa yang menyebar poster dan spanduk 'Garudaku Kafir' bertujuan untuk menarik perhatian. “Tujuanya memancing orang agar tertarik, sebagai media saja,” kata Yos Johan, saat memberikan keterangan kepada pers di kantornya, Senin 22 Mei 2017.
Meski begitu ia menegaskan langkah mahasiswanya itu kesalahan yang tidak profesional. “Menarik perhatian orang salah, itu tak boleh,” kata Yos menambahkan.
Saat menyampaikan pernyataan di hadapan media, Yos menjelaskan pemasang spanduk dan poster bertuliskan 'Garudaku Kafir' itu merupakan mahasiswa FISIP Undip hendak menggelar acara seminar di Gedung FISIP Undip pada Sabtu 20 Mei 2017.
Baca: Undip Akui Mahasiswanya Penyebar Poster 'Garuda Ku Kafir'
Hasil penelusuran internal Undip menunjukan terdapat lima mahasiswa, satu di antaranya perempuan terlibat pemasangan spanduk dan poster bertuliskan 'Garudaku Kafir'.
Ia menegaskan pemasangan itu tak dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun izin dari lembaga kampus. Dengan insiden itu, Yos akan menindaklanjuti mengumpulkan semua organisasi mahaiswa, BEM, senat dan lembaga kemahasiswaan lain untuk pembinaan. “Kami beri materi berkomunikasi dan bermedia yang baik,” kata Yos menegaskan.
Yos memastikan akan memberi sanksi pelanggaran sesuai kewenangan yang ada di kampus Undip. Namun proses itu akan dia awali dari dari Fakultas dengan mengumpulkan bukti-bukti. Menurut dia, kampus Undip sendiri tidak anti Pancasila dan berlaku bagi semua civitas akademik maupun mahasiswa.
Baca: Wali Kota Semarang Laporkan Penyebaran Spanduk 'Garudaku Kafir'
“Di Undip tak boleh ada penganut dan paham apa pun yang isinya tak sesuai dengan Pancasila,” katanya .
Ketua BEM Undip, Jaduk Trimulya memastikan pemasangan poster dan spanduk di fakultas ilmu sosial dan politik itu tak ada kaitanya dengan pengurus BEM. “Makanya kami menyayangkan media online yang menyebutkan poster dirancang oleh pengurus BEM Undip. Itu tak benar,” kata jaduk.
Menurut dia, lima pelaku tak ada yang jadi pengurus BEM Undip. Tapi satu pelaku pengurus BEM Fisip, berinisial AMM mahasiswa hubungan internasional Mereka juga aktif di organisasi ekstra namun Jaduk engan menyebut nama organsiasi ekstra yang diikuti pelaku.
“Saya tak bisa jelaskan apa organisasinya, mohon maaf,” katanya.
EDI FAISOL