TEMPO.CO, Riyadh - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani kesepakatan kontrak penjualan senjata ke Arab Saudi senilai Rp 1.400 triliun, Sabtu 20 Mei 2017.
Tidak ada laporan detail mengenai persenjataan yang akan dijual Amerika ke Saudi. Namun beberapa media menyebutkan, senjata yang akan diterima Saudi berupa sistem pertahanan peluru kendali, teknologi radar, alat komunikasi, tank, dan kapal komando.
"Ini bentuk dukungan terhadap Arab Saudi dan negara Teluk lainnya dalam jangka panjang guna menghadapi pengaruh Iran dan terorisme," ujar Gedung Putih dalam pernyataannya.
Deutsche Welle tahun lalu memaparkan laporan Sipri yang mencatat belanja persenjataan oleh Arab Saudi meningkat sebanyak 275 persen dalam lima tahun terakhir, 2011-2016. Konflik di Suriah dan Yaman diyakini menjadi penyebab utama. Saudi terutama getol membeli kendaraan lapis baja, helikopter dan jet tempur serta senapan serbu. Amerika Serikat adalah pemasok terbesar dengan 46 persen, disusul Inggris sebsar 30 persen, dan Spanyol 5,9 persen.
Arab Saudi merupakan negara pertama yang dikunjungi Trump dalam lawatan luar negerinya selama sembilan hari. Trump kemudian melanjutkan perjalanannya ke Israel, Roma untuk bertemu Paus Fransiskus, ke Brussel mngikuti pertemuan NATO dan terakhir ke Sicilia menghadiri kegiatan G7.
AVIO NEWS | DEUTSCHE WELLE | CHOIRUL AMINUDDIN