TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri Festival Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMAR IKAN) yang digelar TNI Angkatan Laut. Didampingi Wakil Kepada Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrahman, Menteri Susi berbincang dengan tentara yang tengah mengikuti lomba masak hidangan laut.
Dalam sambutannya, Susi mengucapkan terima kasih pada pihak yang membantu pemberatasan illegal fishing. "Indonesia, pertama kali di 2016, konsumsi ikannya di atas 40 kilogram per kapita per tahun. Ini luar biasa, tercapai juga karena tersediaan ikan. Terima kasih AL, Polair, Kejaksaan, bahu membahu menjaga laut Indonesia," ucap Susi di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 22 Mei 2017.
Baca: Menteri Susi Terima Penghargaan Maritim Dunia
Seraya memaparkan prestasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi curhat sulitnya membuat masyarakat gemar makan ikan. "Saking jengkelnya, saya sempat buat iklan 'Kalau tidak makan ikan, saya tenggelamkan'. Setuju tidak?" kata Susi di sela sambutan. Susi heran melihat masyarakat tak begitu minat makan ikan, kendati lebih murah dibanding daging serta lebih berprotein.
Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Diprotes Nelayan, Istana Merespons
Susi tak lupa mengabarkan rincian hasil perang memberantas illegal fishing. Ia menyebutkan, stok ikan Indonesia tahun 2014 yang hanya 6,5 juta ton naik jadi 7,1 juta ton pada 2015, dan 9,9 juta ton pada 2016. "Dan tahun ini, saya dapat bocoran - harus diverifikasi, 12 koma sekian juta ton!" papar Susi diiringi tepukan tangan meriah dari para undangan.
Stok ikan yang melimpah ini, kata Susi, akan jadi kesempatan bagi para nelayan meningkatkan nilai tukar profesinya serta nilai tukar usaha perikanan. Susi berharap melalui gerakan gemar makan ikan, anak-anak Indonesia bisa semakin pintar dan siap bersaing di masa depan.
Baca: Menteri Susi Kembali Tenggelamkan 60 Kapal Ikan Ilegal
"Contohnya Ibu," ujar Susi seraya menunjuk dirinya, "Jangan contoh cuma SMA-nya ya, Ibu tuh pintar. Kalau nggak pintar nggak jadi menteri, perintah nenggelemin kapal, kalau nggak dari menteri mana didengar," kelakar Susi yang disambut aplaus meriah.
AGHNI ADI | ALI HIDAYAT