TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Bali, bersama Penyuluh Bahasa Bali melakukan konservasi 302 naskah kuno berupa lontar. "Upaya ini dilakukan untuk melestarikan naskah kuno berbentuk lontar," kata Kepala Dinas Kebudayan Kabupate Badung, Ida Bagus Anaom Bhasma, di Mangupura, Senin, 22/5.
Dari 302 naskah kuno yang didapat Penyuluh Bahasa Bali dari sejumlah desa di Kabupaten Badung ditemukan 63 naskah kuno yang rusak. "Naskah kuno ini ditemukan setelah melakukan identifikasi atau pendataan lontar-lontar kuno di desa-desa," kata Ida Bagus Anaom..
Lontar-lontar ini ditemukan di Desa Angantaka, Desa Blahkiuh,Desa Carangsari, Desa Keronokan, Kelurahan Kedonganan, dan Kelurahan Tuban. Berbagai jenis lontar ditemukan di rumah penduduk seperti wariga, usada, tutur, geguritan, kekawin dan masih banyak lagi.
Dinas Kebudayaan akan menentukan mana naskah yang dapat didigitalisasi maupun direproduksi untuk koleksi dan mencegah dari kepunahan. Pemerintah juga akan memberikan pelatihan perawatan lontar agar masyarakat dapat berperan menjaga, lontar dari kerusakan.
ANTARA