TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan pihaknya akan mencari korban perempuan yang terkena senjata tajam di bagian kaki dalam video kekerasan yang beredar dan diduga terjadi di jalan wilayah Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Budi mengatakan pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. Selain berusaha mencari korban yang terkena sabetan, tim dari kepolisian akan berusaha mencocokkan lokasi pada video yang beredar. “Kami coba sesuaikan dari arah spot orang yang merekam video tersebut, kami coba temukan angle dengan lokasi yang sama,” katanya dalam kutipan konferensi pers yang diunggah di akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca: Video Pembacokan Pengendara Sepeda Motor, Polisi: Bukan di Jagakarsa
Menurut Budi, beragam informasi muncul atas beredarnya video kekerasan di jalanan yang diduga terjadi di Lenteng Agung itu. Misalnya ada yang menyebut kejadian itu terjadi pada dua bulan lalu. Menanggapi itu, ia memastikan akan mendalami dan menindak tegas apabila terbukti terjadi kekerasan di wilayahnya.
Budi menilai video yang beredar itu bukan termasuk begal, melainkan upaya perekrutan untuk menjadi anggota dari geng sepeda motor. Ia menyebut ada yang bernama geng sepeda motor Amerika dan Jepang. Mereka awalnya berkumpul dengan minum minuman keras. Setelah itu, ada sejumlah orang yang keluar dan menantang gerombolan tersebut dengan memberikan berbagai senjata tajam.
Umur mereka masih berusia di bawah 20 tahun. Sedangkan yang memberikan senjata sekitar 23-27 tahun. “Mereka sengaja membuat onar melukai orang,” kata Budi.
Baca: Dikeroyok Geng Sepda Motor, Seorang Remaja Tewas di Cipayung
Polres Jakarta Selatan memastikan akan menindak tegas para pelaku dengan tepat dan terukur. Para pelaku yang terbukti bersalah juga akan diproses hingga persidangan.
Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, Budi menuturkan telah membentuk tim yang akan ditempatkan di setiap polsek. Terlebih pada bulan Ramadan nanti, ia menilai aksi kekerasan di jalanan bisa terjadi pada saat momen sahur on the road.
Namun Budi juga mengimbau masyarakat bijak membagikan informasi serupa dengan video kekerasan yang tengah viral tersebut. Sebab, membagikan informasi yang belum tentu diketahui kebenarannya berpotensi menimbulkan ketakutan di masyarakat.
DANANG FIRMANTO