TEMPO.CO, Jakarta - Jakub Kroustek, kepala tim analisis ancaman kejahatan siber Avast, memprediksi akan ada serangan dari malware Adylkuzz. Namun, dia tidak menjelaskan kapan dan di mana serangan itu dimulai.
Sekadar informasi, Adylkuzz adalah malware cryptocurrency miner, yang berarti akan menguras uang digital dari pemilik komputer yang disusupinya. Jadi, bukan menyandera data dan meminta tebusan.
Baca: Apakah komputer saya berisiko terpapar virus Wannacry?
"Malware ini memanfaatkan data yang ada di komputer pengguna," kata Kroustek, seperti dikutip dari laman berita Phone Arena.
Menurut Kroustek, serangan Adylkuzz diperkirakan akan lebih tinggi ketimbang WannaCry dan lebih mematikan. Sebab, malware ini akan menonaktifkan server message block komputer yang diinfeksi. Dampak serangan Adylkuzz terhadap komputer yang diinfeksi adalah performa komputer yang menurun.
"Perangkat ponsel pintar bukan menjadi target Adylkuzz, karena botnet menginfeksi dengan menggunakan exploit Windows yaitu DoublePulsar dan EternalBlue," kata Kroustek. Adylkuzz bukanlah ransomware namun memanfaatkan komputer yang terinfeksi untuk melakukan mining mata uang digital sehingga tidak ada biaya tebusan yang diminta.
Baca: 5 Alasan WannaCry Termasuk Ransomware Dasar
Jadi, Kroustek menambahkan, hal yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi serangan Adylkuzz adalah tetap selalu menaikkan versi Windows dan rajin back up data. "Ini bisa menghindari kita dari serangan malware Adylkuzz," kata Kroustek.
PHONE ARENA | AMRI MAHBUB