TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Jose Mourinho, tak menampik bahwa skuad Manchester United ( MU ) menerapkan gaya permainan pragmatis pada laga final Liga Eropa melawan Ajax Amsterdam Kamis dini hari tadi. Menurut dia, kemenangan 2-0 yang diraih skuadnya itu adalah kemenangan pragmatisme.
Mourinho mengakui bahwa skuadnya bermain bertahan pada laga itu. Namun menurut dia, strategi itu dilakukannya untuk mengurangi keunggulan kualitas yang dimiliki Ajax dan mencoba untuk mengeksploitasi kekurangan skuad asuhan Peter Bosz.
Baca: MU Juara Liga Europa, Pelatih Ajax: Mereka Main Sangat Bertahan
"Malam ini adalah kemenangan pragmatisme, kemenangan orang-orang yang rendah hati, orang-orang yang menghormati lawannya, mereka yang mencoba mengurangi keunggulan lawan, mencoba untuk mengeksploitasi kekurangan lawan," ujarnya.
"Bagi saya ini adalah kemenangan dari kumpulan pemain yang fantastis, tetapi berdasarkan pragmatisme dan prinsip kerendahatian. Tak ada puisi, hanya orang-orang yang rendah hati," lanjutnya.
Baca juga: Kata Pogba dan Mkhitaryan Setelah Antar MU Juarai Liga Europa
Sebelumnya pelatih Ajax, Peter Bosz, enggan mengakui keunggulan MU yang memenangkan laga itu dengan skor 2-0. Menurut dia, Ajax tak sepantasnya kalah pada laga final Liga Eropa melawan skuad asuhan Jose Mourinho itu.
SKY SPORT | FEBRIYAN