TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyambangi lokasi aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis malam, 25 Mei 2017. Jokowi tiba sekitar pukul 21.45 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Saat tiba di lokasi, Jokowi dan Kalla meninjau titik pengeboman di depan toilet halte. Hampir 10 menit ia meninjau lokasi itu. Di sana, ia mendengar penjelasan dari Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan dan Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin. (Baca: Bom Kampung Melayu Mirip Bom Cicendo, Polri: Panci Sebagai Wadah)
Sesekali, Jokowi menunjuk ke arah halte, ke arah percikan darah di tembok halte. Jokowi datang ke lokasi kejadian setelah menyambangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjenguk korban ledakan bom.
Jokowi juga didampingi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Jaswandi. Selain itu, sang istri, Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla, ikut mendampingi. Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki juga tampak ikut dalam rombongan itu. (Baca: Bom Kampung Melayu, Jokowi: Kejar Pelaku Hingga ke Akarnya)
Adapun Jokowi langsung terbang dari rumahnya di Solo untuk meninjau kondisi di Jakarta pasca-serangan berdarah itu. Ia tiba di Halim Perdanakusuma pada malam hari. Ia langsung meninjau kondisi korban yang dirawat di Rumah Sakit Kramat Jati sebelum menuju lokasi bom meledak.
Pukul 22.05, rombongan langsung meninggalkan lokasi setelah memberikan pernyataan pers. "Kami ingin pemerintah dan DPR segera selesaikan Undang-Undang Antiterorisme," kata Jokowi.
Dua bom yang meledak di Terminal Kampung Melayu mengakibatkan lima orang tewas. Tiga di antaranya polisi, yakni Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, dan Imam Gilang Adinata. (Baca: Bom Kampung Melayu, Said Aqil: Jangan Ikut-ikutan Sebar Isu )
EGI ADYATAMA