Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saingi Boeing dan Airbus, Rusia Ujicoba MS-21

image-gnews
Pesawat Airbus A350. AP/Bob Edme
Pesawat Airbus A350. AP/Bob Edme
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan produsen pesawat penumpang global yang selama ini dikuasai oleh Boeing Co. dan Aribus SA. diperkirakan akan semakin ketat, setelah Rusia mulai gencar mengembangkan alat transportasi serupa.

Fenomena itu mulai tampak setelah perusahaan dirgantara Rusia berhasil melaksanakan ujicoba terbang perdana dari pesawat penumpang jarak jauh MS-21 pada Minggu, 28 Mei 2017 waktu setempat.

Perusahaan pesawat milik negara Rusia Irkut Corporation dalam keterangan resminya mengatakan ujicoba terbang pesawat penumpang model MS-21-300 tersebut dilakukan selama 30 menit. Perusahaan yang merupakan anak usaha dari United Aircraft Corporation (UAC) itu memaparkan bahwa pada rentang waktu tersebut pesawat penumpang tersebut berhasil terbang dengan ketinggian 1.000 meter dengan kecepatan 300 km/jam.

BacaJokowi Perintahkan Peningkatan Rating Investasi Kerek Sektor Riil

"Misi penerbangan telah selesai. Penerbangannya baik-baik saja, dan tidak ada persoalan yang akan mencegah pengujian lebih lanjut," kata pilot pesawat tersebut Oleg Kononenko, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 29 Mei 2017.

Pemerintah Rusia sendiri menyatakan, produk pesawat komersial tersebut akan digunakan maskapai domestik untuk mereduksi ketergantungan pada produk-produk Barat lainnya seperti Boeing dan Airbus.

Di sisi lain, proyek ambisius tersebut juga merupakan persiapan Rusia dalam menghadapi embargo ekonomi dari Barat atas upaya negara tersebut mengintervensi Ukraina. Pasalnya, dalam pertemuan G7 di Sisilia akhir pekan lalu, negara anggota yang salah satunya diisi oleh AS, berencana untuk menerapkan embargo ekonomi baru atas aksi intervensi berlebihan Rusia kepada Ukraina.

Lihat jugaRupiah Senin Petang Bergerak Melemah 18 Poin

Moskow berharap, industri dirgantara nasional dapat mengakomodasi kebutuhan pesawat domestik yang harus diremajakan di tengah ancaman embargo ekonomi dari Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun pesawat MS-21 akan dibangun dalam dua varian yakni MS-21-300 yang memiliki 160-211 kursi, dan MS-21-200 yang akan memilikikapasitas  130-165 kursi. Produksi diperkirakan akan dimulai dalam dua tahun ke depan.

Presiden UAC Yury Slyusar memperkirakan permintaan global akan model MS-21 akan mencapai 15.000 pesawat selama 20 tahun ke depan.

Media-media yang terafiliasi dengan Pemerintah Rusia mengatakan sejumlah kontrak dengan operator domestik dan asing telah disepakati. Irkut mengumkan bahwa sejauh ini mereka telah mendapat pesanan sebanyak 175 pesawat.

Proyek ini  sendiri didukung penuh oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah dirinya mengucapkan selamat kepada Direktur Utama Irkut Oleg Demchenko atas ujicoba terbang perdananya tersebut.

Uji terbang pesawat komersial produksi domestik yang dilakukan oleh Rusia ini sebelumnya juga telah dilakukan oleh China pada awal bulan ini. Pada 5 Mei lalu, pesawat penumpang C919 yang dibuat oleh perusahaan milik negara China yakni COMAC berhasil melakukan uji terbang selama 80 menit.

Sama halnya dengan Rusia, China ingin mendobrak dominasi atau duopoli yang selama ini dilakukan oleh Boeing dan Airbus di pasar pesawat komersial global.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

18 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

3 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

3 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

3 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

8 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

9 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

10 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

11 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.