Ilustrasi Ford Fiesta/Ford Motor Co. AP/Koji Sasahara
TEMPO.CO, Jakarta -Produsen manufaktur otomotif asal Amerika Serikat, Ford dituntut hampir 7.000 konsumen pemilik Fiesta dan Focus menyusul kecacatan transmisi PowerShift yang merupakan masalah Ford selama bertahun-tahun.
Baca: Hasil Riset: Ford Peringkat Pertama dalam ... "Ford harus bertanggung jawab atas cacat desain dan pembuatan dari transmisi PowerShift yang telah membahayakan keselamatan, serta biaya kerugian pemilik yang signifikan terkait nilai kendaraan, transportasi yang andal dan hilangnya waktu," ujar Ken Stern, Founder&Principal dari Stern Law PLLC, dikutip dari Autonews, Rabu 31 Mei 2017.
Stern menjelaskan tuntutan dilakukan para pemilik Focus 2012-2011 dan Fiesta sedan 2011-2016 yang dengan transmisi dual-clutch mengalami kerusakan. Transmisi ini terhadap getaran, tergelincir, bucking, menyentak, kurang enak saat mengganti gigi, dan dalam beberapa kasus, akselerasi terjadi secara mendadak atau tertunda.
Sampai saat ini, pihak Ford masih belum mau berkomentar mengenai perihal tersebut, termasuk proses pengadilan. "Ford berkomitmen untuk menyediakan kepada pelanggan, kendaraan yang punya kualitas terbaik," ujar juru bicara Ford.
Sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2011, Ford mengeluarkan informasi layanan teknis kepada para diler, di mana menyebutkan kalau transmisi PowerShift Fiesta dapat menyebabkan hilangnya daya, sentakan, atau kurangnya respon throttle ketika mengemudi.
Ford telah menerbitkan lebih dari 20 informasi layanan teknis yang berkaitan dengan model yang terkena dampak, tapi belum dapat menemukan perbaikan yang tepat dan secara konsisten.
Pada 2014, Ford memperpanjang garansi powertrain dari lima tahun (60.000 mil) menjadi tujuh tahun (100.000 mil) untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Ini bukan tuntutan hukum pertama terkait dengan transmisi.
Baca: Penjualan Mobil Tiga Pabrikan Otomotif AS Anjlok Pada tahun 2012, firma hukum Capstone Partners APC yang berbasis di Los Angeles, mengajukan tuntutan pertama dari tiga tuntutan hukum di Pengadilan Negeri Amerika Serikat, atas nama pemilik yang mengklaim bahwa kendaraan mereka mengalami kerusakan berulang-ulang.
GRANDY AJI|SETIAWAN ADIWIJAYA