TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH128 rute Melbourne-Kuala Lumpur terpaksa kembali mendarat di Bandara Tullamarine, Melbourne, setelah seorang penumpang dilaporkan mencoba masuk ke kokpit dan dilaporkan mengaku hendak meledakkan pesawat.
Lewat laman resminya, www.malaysiaairlines.com, manajemen maskapai itu menjelaskan MH128 mendarat dengan aman pukul 11.41 waktu setempat. “Malaysia Airlines ingin menekankan bahwa tidak ada pesawat yang 'dibajak',” begitu bunyi keterangan tertulis tersebut, Rabu, 31 Mei 2017.
Insiden dalam pesawat ini pertama kali dicuitkan seorang penumpang, Brendan Garinger di akun twitternya. Ia menjelaskan saat insiden berlangsung, ketika penumpang lain berhasil menghentikan aksi pelaku.
Beberapa penumpang melaporkan bahwa orang yang mencoba masuk kokpit tersebut membawa semacam alat frekuensi elektronik. Adapula Penumpang lain yang menyatakan sebuah benda seukuran semangka. “Penumpang lain menahan penyerang dan pesawat melakukan overweight landing di RWY16. Pesawat diisolasi di taxiway 'K',” cuit Brendan.
Malaysia Airlines menyatakan setelah kejadian pelaku langsung ditangkap oleh petugas keamanan bandara. “Malaysia Airlines bersama dengan pihak berwenang Australia akan menyelidiki insiden tersebut,” ujarnya.
Akibat kejadian ini, bandara Melbourne sempat ditutup sementara dan seluruh penerbangan ditunda. Semua pesawat yang sudah terbang dari Tullamarine dilaporkan telah kembali mendarat. Sementara semua pesawat yang masuk dialihkan ke bandara terdekat
MH128 meninggalkan Melbourne pada pukul 11.11 dan telah mencapai ketinggian 6.600 kaki (2000 meter) sebelum akhirnya berbalik arah dan mendarat pukul 11.41. Polisi Federal Australia yang memeriksa pesawat menyatakan tidak ditemukan bom di dalam atau bahan peledak apapun.
The Star melaporkan Wakil Menteri Perhubungan Malaysia, Datuk Seri Aziz Ab Kaprawi, mengatakan pelaku dalam keadaan mabuk saat melakukan aksi tersebut. “Tersangka diyakini seorang warga negara Sri Lanka, dan dia mabuk,” ujarnya.
Aziz Kaprawi menegaskan kejadian ini bukan pembajakan. Penumpang yang mengacau ini hanya mencoba untuk memasuki kokpit pesawat. "Penumpang mengaku memiliki bom, tapi bukan bom, hanya sebuah powerbank," katanya.
AHMAD FAIZ | NEWS.COM.AU | THE STAR