Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LAPORAN TEMPO DARI MARAWI: 1.546 Pengungsi dan Pertempuran Itu  

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Anggota tentara menggendong seorang anak yang baru saja diselamatkan dari rumahnya, saat konflik antara tentara Filipina melawan kelompok Maute di Marawi, Filipina, 31 Mei 2017. REUTERS
Anggota tentara menggendong seorang anak yang baru saja diselamatkan dari rumahnya, saat konflik antara tentara Filipina melawan kelompok Maute di Marawi, Filipina, 31 Mei 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Marawi - Ratusan pengungsi tergeletak di lantai aula Sekolah Menengah Atas (SMA) Perikanan Iligan di Kota Iligan, Provinsi Lanao del Norte, Filipina Selatan.  Di gedung serbaguna Badelles, hari tengah panas-panasnya hingga badan terasa gerah.

”Ruang segini diisi enam keluarga,” kata Jenalyn Abuhan, salah seorang pengungsi, sambil menunjuk petak lantai berukuran 3 x 4 meter yang dibatasi tiga batang kayu. Kepada Tempo, perempuan 23 tahun itu mengatakan para pengungsi harus pintar-pintar mengatur tempat.

Baca: Tokoh Muslim Marawi Lindungi Warga Kristen

Ukuran tempat tinggal darurat itu makin menyusut lantaran dijejali perabotan. Dari ember, bak, gayung, jeriken, sampai botol-botol air minum. Agar sedikit terasa nyaman untuk tidur, para pengungsi mengalasi lantai semen kasar aula gedung itu dengan tikar atau karton.

Jenalyn merupakan satu dari 1.546 pengungsi dari Marawi, kota berjarak 37 kilometer dari arah selatan Iligan. Puluhan ribu orang bedol desa sejak Maute, kelompok milisi pro-ISIS, bentrok dengan tentara pada 23 Mei 2017. Pertempuran itu menghancurkan gedung dan rumah warga.

Baca: Detik-detik Menegangkan Tim Evakuasi Menemukan 16 WNI di Marawi  

Selain di Iligan, para pengungsi Marawi terserak di berbagai tempat penampungan. Mulai Saguiaran, Pantar, hingga Baloi. Semua daerah itu terletak berderet di sepanjang Jalur Iligan-Marawi. ”Saya sudah 18 tahun tinggal di Marawi,” ucap Jenalyn, ibu satu anak tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun tidak semua pengungsi di Badelles tidur di aula. Ada ratusan orang pengungsi lainnya yang tinggal di kediaman kerabatnya. Mereka hanya datang ke SMA Perikanan Iligan ketika pembagian bantuan makanan.

Ketika malam tiba, Jenalyn mengatakan orang-orang dewasa biasanya tidur di lapangan rumput di halaman depan sekolah jika cuaca cerah. ”Namun semalam hujan dan lapangan banjir, kami terpaksa tidur berdesakan di aula,” ucapnya.

Kondisi serupa juga terlihat di tempat pengungsian Maria Cristina Gymnasium di Barangay Maria Cristina. Barangay adalah sebutan untuk desa. Di lokasi pinggiran Iligan itu, ada sekitar seribu pengungsi yang terdaftar untuk tinggal di aula seukuran lapangan basket.

Di Maria Cristina Gymnasium, para pengungsi anak-anak mendapat perhatian khusus. “Ada terapi psikososial untuk mengurangi rasa takut dan trauma,” kata Prednison S. Morales, pekerja sosial dari Palang Merah Filipina.

MAHARDIKA SATRIA HADI (ILIGAN)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

4 Desember 2023

Gubernur Lanao Del Sur Mamintal Adiong Jr. berdiri di antara petugas penegak hukum saat mereka menyelidiki lokasi ledakan yang terjadi saat Misa Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi, Filipina, 3 Desember 2023. Pemerintah Provinsi Lanao Del Sur/ Selebaran melalui REUTERS
ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.


Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

3 Desember 2023

Dua bom meledak di Pulau Jolo, Filipina selatan, dan menewaskan 15 orang pada Senin, 24 Agustus 2020. Salah satunya adalah bom bunuh diri. Reuters
Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang


7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

15 April 2019

Abu Dar, pemimpin ISIS Filipina. [EXPRESS.CO.UK]
7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

Berikut 7 fakta tentang pemimpin ISIS Filipina, Abu Dar yang terlibat dalam serangan berdarah menguasai Marawi tahun lalu.


Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

15 April 2019

Bendera Filipina yang compang-camping terlihat dekat rumah-rumah yang hancur, setelah penduduk diizinkan kembali ke rumah mereka untuk pertama kalinya usai pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Negara Islam di kota Islam Marawi, Filipina 19 April 2018 REUTERS/Erik De Castro
Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

Filipina resmi mengumumkan tentang kematian pemimpin ISIS Abu Dar dalam operasi militer di kota Tuburan, Marawi, provinsi Lanao del Sur.


Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

4 September 2018

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam meredam pemberontakan di Marawi. Sumber Reuters/aljazeera.com
Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

Presiden Duterte mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam mengakhiri pemberontakan di kota Marawi yang terjadi hampir 5 bulan.


Polisi Dalami Peran Minhati Madrais di Marawi

6 November 2017

Minhati Madrais Maute, istri dari Omar Maute. foto: ICPO
Polisi Dalami Peran Minhati Madrais di Marawi

Densus 88 Antiteror akan berkoordinasi dengan otoritas Filipina terkait penangkapan Minhati Madrais. Minhati Madrais diketahui istri Omarkhayam Maute


Setelah 5 Bulan, Pertempuran di Marawi Berakhir

23 Oktober 2017

Sejumlah bangunan dan masjid yang hancur akibat pertempuran tentara Filipina dan militan Maute di Saduc proper, kota Marawi, Filipina, 22 Oktober 2017. Komandan militer utama Filipina mengumumkan kemenangan total atas militan Maute di kota Marawi. REUTERS/Romeo Ranoco
Setelah 5 Bulan, Pertempuran di Marawi Berakhir

Pemerintah Filipina mengumumkan berakhirnya pertempuran lima bulan di Kota Marawi selatan antara angkatan bersenjata dan milisi ISIS.


Duterte Pastikan Mahmud Ahmad Tewas di Marawi

20 Oktober 2017

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. AP Photo/Bullit Marquez
Duterte Pastikan Mahmud Ahmad Tewas di Marawi

Duterte memberikan konfirmasi bahwa milisi Malaysia yang disebut sebagai pemimpin baru ISIS di Asia Tenggara, Mahmud Ahmad, tewas di Marawi


Calon Pemimpin ISIS ASEAN Diyakini Tewas di Marawi

19 Oktober 2017

Mahmud Ahmad, Mantan dosen Universiti Malaya (UM) yang dicurigai berencana membentuk faksi ISIS di tiga negara. Freemalaysiatoday.com
Calon Pemimpin ISIS ASEAN Diyakini Tewas di Marawi

Seorang dosen Malaysia yang terlibat dalam kegiatan terorisme ISIS, Mahmud Ahmad, diyakini tewas di kota Marawi, Filipina selatan.


Isnilon dan Omar Maute Tewas, Wiranto Merujuk Pertemuan Manado

16 Oktober 2017

Pria yang diidentifikasi oleh perwira Intelijen Filipina sebagai Isnilon Hapilon (tutup kepala kuning) dan Abdullah Maute (baju putih berambut panjang) terlihat dalam gambar diam yang diambil dari video yang dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata Filipina pada tanggal 7 Juni 2017. REUTERS
Isnilon dan Omar Maute Tewas, Wiranto Merujuk Pertemuan Manado

Wiranto berujar pemerintah Indonesia akan menanyakan ke Filipina kapan kira-kira masalah ISIS di Marawi tuntas.