Bila Geely Tak Jadi Beli Proton, Malaysia Rugi Rp 3,1 Triliun
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Senin, 5 Juni 2017 13:14 WIB
Logo pabrikan mobil asal Malaysia, Proton. (www.drive.com.au)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak berharap rencana produsen mobil Cina, Zhejiang Geely Holding Group untuk mengakuisisi 49 persen saham Proton benar-benar terwujud. Sebab bila kesepakatan dengan DRB Hicom, sebagai induk usaha Proton gagal, maka Proton bakal mengalami kerugian 1 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp 3,1 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Akuisi 49 Persen Saham Proton oleh Perusahaan Cina ... Menurut pemerintah tidak mungkin lagi menggunakan anggaran negara untuk menyelamatkan Proton yang merupakan produsen mobil nasional."Proton hanya menjual 6.000 unit per bulan, artinya dalam setahun hanya 72.000 unit.Jadi bagaimana bisa untung? Pada tahun lalu Proton merugi RM 500 juta. Kalau tahun ini tidak direstrukturisas, maka akan merugi RM 1 miliar," ucap Najib seperti dilansir dari laman paultan.org, Senin 5 Juni 2017.

Najib menyebutkan tahun lalu pemerintah menyuntikan pinjaman lunak sebesar 1,5 miliar untuk menyelamatkan Proton dari kebangkrutan. Tahun ini, perusahaan otomotif itu  mengajukan lagi pinjaman senilai 1,1 miliar ringgit Malaysia."Ini yang dipakai untuk menyelamatkan Proton adalah uang rakyat," ucapnya.

Najib menegaskan, penyelamatan Proton bukan semata-mata masalah kebanggaan. "Tentu saja kami tidak bangga dengan program mobil nasional tapi terus merugi hingga miliaran ringgit. Kita baru bangga punya mobil nasional yang menguntungkan dan bermanfaat bagi bangsa," ucapnya.

Sebelumnya Zhejiang Geely Holding Group, memastikan akuisisi 49 persen saham Proton akan dilakukan pada Juli mendatang. Akuisisi ini sudah mendapat restu dari DRB Hicom, induk usaha Proton. Namun Geely belum bisa menyebutkan berapa nilai transaksi akuisisi ini.

Baca: Geely Beli Lotus, Perusahaan Otomotif Cina Yang Kian ... Dengan membeli 49 persen saham Proton, Geely juga akan menjadi pemilik 51 persen saham Lotus. Sebab, Proton merupakan pemilik mayoritas saham produsen mobil mewah asal Inggris tersebut.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi