TEMPO.CO, Ternate - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berniat menambah pasukan di wilayah Ternate, Maluku Utara, Sulawesi untuk mencegah penyusupan milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dari Marawi, Mindanao, Filipina Selatan. Rencana itu disampaikannya usai acara Buka Puasa Bersama dengan tokoh masyarakat, santri, ulama dan keluarga besar TNI-Polri di Masjid Al-Munawar, Ternate, Rabu malam, 7 Juni 2017.
“Saya menambah personel satu kompi TNI Angkatan Darat dan beberapa kapal Angkatan Laut. Selanjutnya akan saya amankan setiap pantai di wilayah Maluku Utara,” ujar Gatot dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Kamis, 8 Juni 2017.
Baca :
BNPT: Kombatan Indonesia di Marawi Anggota JAD
Polisi Tangkap Terduga Teroris di Gunungkidul, Terkait Marawi?
Selain patroli utama di laut, Komando Operasi TNI Angkatan Udara pun mengerahkan pesawat Boeing pengintai di kawasan perbatasan. "Mengamati, apabila ada perkembangan situasi di wilayah udara segera memberikan laporan."
Di tengah konflik berdarah yang terjadi di kota Marawi, Filipina, Gatot mengimbau masyarakat Indonesia lebih waspada terhadap orang awam.
“Apabila mengetahui ada orang-orang yang tidak dikenal dan kemungkinan datang dari Marawi, segera laporkan kepada pihak kepolisian maupun TNI," ujar dia.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pun menjamin peningkatan pengawasan di perbatasan Indonesia, untuk mengantisipasi masuknya kombatan ISIS.
Simak pula: Mantan Milisi Moro Asli WNI Ini Cerita tentang Marawi
"Iya dong, diperkuat. Masing-masing matra kita minta untuk perkuat posisi masing-masing," ujar Wiranto di kantornya, Rabu, 7 Juni 2017.
Selain oleh TNI dan Kepolisian, pengawasan dilakukan juga pemerintah daerah di kawasan perbatasan Indonesia-Filipina. Terkait hal itu, Wiranto sudah merencanakan rapat koordinasi bersama para pejabat pemda terkait.
"Untuk melakukan langkah-langkah terencana membendung kemungkinan tersebarnya basis teror dari wilayah Marawi ke tempat lain, terutama indonesia," tuturnya.
YOHANES PASKALIS