TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan mengatakan kurang minum air putih selama membawa kendaraan ternyata memiliki dampak serupa dengan orang yang mabuk alkohol saat berkendara. Studi terbaru menemukan pengemudi yang mengalami dehidrasi tinggi cenderung bertindak seperti pengemudi mabuk, terburu-buru, dan tidak fokus.
Saat tubuh seseorang mengalami dehidrasi parah, alarm waspada dalam tubuh pun mengalami penurunan. Ketika tidak waspada, kebanyakan orang cenderung membuat kesalahan fatal. Dari salah belok, hilang kesabaran, sampai membunyikan klakson di jalan yang jelas macet sehingga membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman bahkan emosi.
Studi juga menemukan human error menjadi penyebab utama banyaknya kecelakaan yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Kemungkinan, dehidrasi menyebabkan human error.
Selain menyediakan setidaknya satu botol air putih selama berkendara, Anda disarankan menghindari minuman mengandung kafein tinggi, seperti kopi. Kandungan kafein dalam kopi membuat tubuh cepat dehidrasi.
Menurut Mayo Clinic, kandungan kafein dalam kopi memiliki sifat diuretic sehingga meningkatkan kebutuhan tubuh untuk buang air kecil. Hal tersebut yang membuat kafein menyebabkan dehidrasi parah karena hilangnya cairan saat terlalu banyak mengeluarkan cairan melalui air seni.
Baca Juga:
Di sisi lain, studi Armstrong menemukan informasi tak kalah menarik tentang bahaya kafein bagi pengendara. Studi itu menyatakan kafein yang dikonsumsi orang yang tidak terlalu banyak gerak, seperti sedang berkendara akan berdampak sangat dramatis sama seperti atlet yang mengeluarkan cairan saat berolahraga.
Jadi ingatlah selalu minum air putih dan hindari kafein agar selamat di jalan raya.
BOLDSKY | ESKANISA RAMADIANI