Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Jika Bayi Rajin Ngemil  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebesar 30 persen nutrisi harian bayi usia 8 bulan ke atas, yang diperoleh dari makanan pendamping air susu ibu atau MPASI, diberikan dalam bentuk camilan atau makanan selingan (snack). Karena itu, orang tua perlu memilih jenis snack yang tepat untuk si kecil, baik dari segi kandungan gizi, tekstur, maupun rasa dan jenisnya.

Makanan camilan untuk bayi tidak hanya bermanfaat untuk melengkapi kebutuhan asupan gizi dan variasi makanan, tapi juga menjadi sarana untuk menstimulasi kemampuan motorik halus dan melatih self-feeding skill guna membentuk kemandirian sejak dini.

Praktisi kesehatan anak, dr Margareta Komalasari, Sp.A, menjelaskan pentingnya snacking bagi bayi. “Memasuki akhir usia 7 bulan, bayi mulai mampu mengkoordinasikan gerak motorik halus, seperti meraih, mengambil, dan memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan lain dengan baik dan mampu menjimpit benda dengan kedua jarinya,” katanya.

Dalam fase ini, dia melanjutkan, orang tua dapat memberikan stimulasi berupa finger food dengan ukuran dan tekstur yang tepat sebagai camilan untuk melatih kemampuan menjimpit agar jemari tangan si kecil semakin lincah. “Stimulasi yang diberikan bisa berdampak pada perkembangan kemandirian makan, kemampuan memegang alat tulis, hingga kemampuan menulis di kemudian hari,” ujarnya.

Psikolog anak, Novita Tandry, menuturkan camilan bagi bayi usia 8 bulan ke atas dapat menjadi sarana melatih self-feeding skill, yang dapat melatih kemandirian anak sejak usia dini. Di masa ini, bayi juga sedang berada pada tahap oral development, yaitu bayi suka memasukkan benda apa pun ke mulut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dengan begitu, memberikan camilan merupakan salah satu cara agar tetap dapat memenuhi rasa keingintahuan si kecil dengan cara aman, sehat, dan sesuai dengan tahapan usianya,” ucapnya. Hanya, kata dia, tak sembarang makanan bisa dijadikan camilan buat bayi.

Orang tua mesti mempertimbangkan tekstur, rasa, dan kandungan gizinya. Salah satu pertimbangan yang cukup penting untuk camilan bayi adalah sebaiknya makanan tersebut lumer dalam waktu cepat di mulut bayi untuk menghindari risiko tersedak.

LUCIANA

Berita lainnya:
Sate Taichan Crispy, Lezat dan Renyah untuk Berbuka Puasa
Julia Perez Telah Tiada, Bagaimana Nasib Akun Instagramnya?

5 Kunci Utama Merawat Anak Bersama Mantan, Jangan Jadi Hater

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.