Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Popularitas Kunyit Meroket, Ini Pendapat Pakar

Editor

Susandijani

image-gnews
Jamu kunyit asam. TEMPO/Prima Mulia
Jamu kunyit asam. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Popularitas kunyit sebagai makanan super sahabat kesehatan terus meningkat, termasuk di dunia barat yang sebelumnya kurang akrab dengan bumbu dapur yang banyak digunakan di Asia Tenggara dan Selatan ini. Para pakar kesehatan di barat pun terus meneliti manfaat kunyit dan sejak awal 2016 semakin banyak toko atau swalayan yang menjual kunyit, termasuk dalam bentuk smoothies dan salad.

Menurut pakar gizi Dr. Claudia Gravaghi, zat paling penting dalam kunyit adalah curcumin yang mengandung zat antioksida dan antiperadangan yang ampuh.

"Penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak kunyit mampu meredakan rasa sakit dan membantu penderita radang sendi. Sebelumnya juga sudah ada bukti bahwa kunyit bisa membantu mengatasi nyeri dan pembengkakan sendi dan mengurangi peradangan penyebab kanker," jelas Gravaghi kepada Hello.


Elizabeth Wall, ahli gizi di Holland & Barrett menyatakan kunyit bisa membantu menetralkan radikal bebas, yang berbentuk dasar atom-atom yang tidak stabil dan bisa merusak sel-sel dalam tubuh sehingga menyebabkan penuaan dan penyakit.

Sementara itu, dermatolog Dr. Sweta Rai mengatakan zat dalam kunyit memiliki dampak positif buat kondisi kulit karena mampu membantu mengatasi jerawat, eksim, serta penuaan.

Karena popularitas yang terus menanjak, penelitian terhadap kunyit pun dilanjutkan untuk mengetahii apakah akar dengan daging berwarna kuning tua ini juga bisa membantu mengatasi diabetes, Alzheimer, dan depresi. Menurut Walls, penelitian memang masih dalam tahap awal tapi sudah menunjukkan prospek positif.

Hanya saja, cara untuk memasukkan zat-zat penting dalam kunyit tak bisa dibilang mudah. Kandungan cucurmin yang kecil dalam setiap makanan yang menggunakan kunyit membuat para ahli pun sukar menentukan berapa banyak kunyit yang harus dikonsumsi, belum lagi kemampuan tubuh setiap orang untuk menyerap zat dalam kunyit yang berbeda-beda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Menurut Gravaghi, cucurmin larut dalam lemak sehingga cara efektif untuk mendapatkan kebaikannya adalah dengan mengasupnya berbarengan dengan lemak. Tanpa lemak, cucurmin sulit bereaksi di perut, masuk ke usus kecil, dan kemudian ke dalam darah, di mana manfaat terbesarnya akan disebarkan.

"Cara terbaik untuk mengasup curcumin adalah dengan bahan makanan berlemak, seperti kari atau santan," tutur Gravaghi.

Penelitian juga menunjukkan lada hitam membantu meningkatkan penyerapan curcumin oleh tubuh. Namun bila ingin merasakan manfaatnya di kulit, sebaiknya kunyit dipakaikan langsung di kulit dan bukan dikonsumsi dalam bentuk makanan. Contohnya adalah mengoleskan pasta bubuk kunyit di wajah untuk mengatasi jerawat.

Kunyit juga diklaim tak memiliki efek samping atau menyebabkan alergi karena alami dan hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil. Tapi bila dikonsumsi terlalu banyak, kunyit bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti mual dan diare.

PIPIT

Artikel lain:
Penyintas Kanker, Usahakan Gaya Hidup Sehat
Berapa Banyak Keringat Keluar? Mengapa Harus Dihitung?
Liburan Sebentar Lagi, Simak 4 Kunci Agar Tubuh Tetap Langsing

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

20 Januari 2024

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Saran Dokter buat Penderita Diabetes yang Mau Coba Pengobatan Herbal

Dokter penyakit dalam mengatakan penderita diabetes harus memahami dua hal sebelum mencoba pengobatan herbal. Apa saja?


Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

1 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

Penelitian ini menjadi penelitian pertama di Indonesia yang memanfaatkan kembang bulan sebagai obat diabetes.


Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

10 Desember 2023

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Dukung Perkembangan Obat Herbal dengan Tingkatkan Peran Pendidikan di Kedokteran

Sistem pendidikan berbekal ilmu pengetahuan di bidang herbal diperlukan agar dokter bisa meresepkan obat yang bersumber dari alam atau fitofarmaka.


Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

4 Desember 2023

DPR Dukung OMAI Fitofarmaka Masuk Formularium Nasional JKN untuk Kemandirian Farmasi
Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

Dokter sebenarnya ingin meresepkan fitofarmaka untuk pasien, tapi karena tidak dijamin sehingga menggunakan pengobatan yang lain.


6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

24 November 2023

Ilustrasi jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?


Hati-hati Minum Jamu dan Obat Herbal Mengandung Steroid, Ini Efeknya

21 November 2023

Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Hati-hati Minum Jamu dan Obat Herbal Mengandung Steroid, Ini Efeknya

Pakar mengatakan konsumsi jamu dan obat-obatan herbal yang mengandung steroid dapat memicu berbagai jenis penyakit, termasuk diabetes.


Deretan Potensi Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

8 November 2023

Ilustrasi kemangi. Shutterstock
Deretan Potensi Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

Karena khasiatnya kemangi banyak diproduksi dalam bentuk kapsul sebagai suplemen maupun obat herbal.


Ingin Temulawak Indonesia Setara Ginseng Korea, Pemerintah Dorong Lebih Banyak Penelitian

6 November 2023

Ilustrasi temulawak. Freepik
Ingin Temulawak Indonesia Setara Ginseng Korea, Pemerintah Dorong Lebih Banyak Penelitian

Pemerintah mengajak lebih banyak peneliti dan tim dari industri untuk memperbanyak penelitian tentang temulawak.


Dikenal Sebagai Daun Surga dari Kalimantan, Ini Manfaat Daun Kratom

25 Oktober 2023

Seorang warga memperlihatkan dua lembar daun kratom atau daun purik jenis tulang merah di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu 13 September 2020. Tanaman kratom (mitragyna speciosa) memiliki tiga jenis varian yaitu tulang merah (Red Vein), tulang hijau (Green Vein) dan tulang putih (White Vein) tersebut menjadi komoditas pertanian unggulan di daerah setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/pras.
Dikenal Sebagai Daun Surga dari Kalimantan, Ini Manfaat Daun Kratom

Sederet manfaat daun kratom untuk kesehatan tubuh


Alasan Obat Herbal Tak Disarankan untuk Pasien Jantung

20 Oktober 2023

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Alasan Obat Herbal Tak Disarankan untuk Pasien Jantung

Bukan obat herbal, berikut tiga tindakan yang dapat diberikan untuk menangani pasien serangan jantung menurut dokter.