Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saji Maleman, Keraton Kasepuhan Menyambut Lailatul Qadar

image-gnews
Santri Pondok Pesantren Baitul Musthofa membaca Alquran di lapangan depan pondok pesantren di Mojosongo, Surakarta, 7 Juli 2015. Dengan bercahayakan sentir mereka menyambut malam ke-21 Bulan ramadan atau malam Lailatul Qadar dengan khidmat dan sederhana. TEMPO/Bram Selo Agung
Santri Pondok Pesantren Baitul Musthofa membaca Alquran di lapangan depan pondok pesantren di Mojosongo, Surakarta, 7 Juli 2015. Dengan bercahayakan sentir mereka menyambut malam ke-21 Bulan ramadan atau malam Lailatul Qadar dengan khidmat dan sederhana. TEMPO/Bram Selo Agung
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon – Puluhan ibu-ibu famili Keraton Kasepuhan terlihat di ruang pungkuran dalem arum, Keraton Kasepuhan, Cirebon, menjelang peringatan lailatul qadar di pengujung Ramadan. Dengan terampil, tangan ibu-ibu berkerudung dan berbaju putih tersebut memilin kapas menjadi gulungan panjang atau disebut delepak. Selain itu, ada ibu yang mengikat guci yang berisi ukup. Ukup adalah wewangian alami campuran dari cendana, dewandaru, akar wangi, dan rumput teki yang dicacah lalu disangrai menggunakan gula merah. Di sisi lain, ada pula ibu yang menyusun botol-botol kaca berisi minyak kelapa di sebuah tandu.

“Ini membuat saji maleman menyambut lailatul qadar,” kata Raden Ayu Isye Natadiningrat. Saji maleman dibuat oleh ibu-ibu famili Keraton Kasepuhan di hari-hari terakhir puasa Ramadan. Siapa pun boleh membuatnya, tapi menurut Isye ada syaratnya. “Mereka harus dalam keadaan suci,” katanya.

Baca juga:
Kemuliaan Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadan

Selanjutnya, saji maleman dimasukkan ke tandu, lalu ditutup menggunakan kain berwarna kuning. Membawanya dilakukan oleh dua orang kemit, penjaga makam Sunan Gunung Jati, dengan cara ditandu. Ada pula saji maleman yang dimasukkan ke sebuah kotak kayu besar, yang cara membawanya dengan menggendong menggunakan kain layaknya menggendong anak. “Kalau yang kayu ini untuk di makam Sunan Gunung Jati yang letaknya paling atas,” kata Isye. Ada lima kemit yang membawa saji maleman. barisan pertama pembawa tombak. Selanjutnya, dengan berjalan kaki, saji maleman dibawa ke Astana Gunung Sembung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Sultan Sepuh XIV PRA, Arief Natadingrat, menjelaskan, tradisi saji maleman selalu dilakukan menjelang 10 hari berakhirnya bulan Ramadan. “Ini bentuk suka cita kami menyambut datangnya lailatul qadar,” kata Arief. Lilin, delepak, dan minyak kelapa digunakan untuk menjadi penerang setiap orang yang berdoa dan beriktikaf. Wewangin juga ditebarkan untuk menyambut turunnya malaikat ke bumi dan memberikan rahmat bagi orang-orang yang terpilih.

Selanjutnya, Arief juga berharap setiap muslim justru memperbanyak ibadah dan iktikaf di masjid menjelang berakhirnya bulan Ramadan. “Supaya kita mendapatkan lailatul qadar,” kata Arief. Malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan.

IVANSYAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

1 November 2023

Wisata Cirebon terkenal dengan keindahan alam serta kulinernya yang enak. Berikut ini beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang bisa Anda kunjungi. Foto: Wikimedia Commons
5 Rekomendasi Wisata Cirebon yang Bisa Dikunjungi Minggu Ini

Wisata Cirebon terkenal dengan keindahan alam serta kulinernya yang enak. Berikut ini beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang bisa Anda kunjungi.


Deretan Kuliner Khas Cirebon

2 April 2023

Ilustrasi Gado-gado Ayam Lawanggada. Shutterstock
Deretan Kuliner Khas Cirebon

Berikut beberapa kuliner khas Cirebon yang wajib Anda cicip.


5 Fakta Unik yang Hanya Ada di Cirebon

2 April 2023

Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan, Cirebon. Tempo/Tony Hartawan
5 Fakta Unik yang Hanya Ada di Cirebon

Dijuluki sebagai kota udang, apa hal unik lainnya dari Cirebon?


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.


Cerita Perjalanan Jelajah Negeri ke Kota Cirebon

31 Maret 2021

Goa Sunyaragi, Kota Cirebon.
Cerita Perjalanan Jelajah Negeri ke Kota Cirebon

Bagaimana keunikan dan tempat wisata kota yang berada di pesisir Jawa ini berikut jalan bareng program Jelajah Negeri Tempo.


Polres Cirebon Segera Berlakukan Tilang Elektronik

30 Januari 2021

Petugas saat memasangkan kamera pengawas untuk tilang elektronik di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis, 17 September 2020. Tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) rencananya akan diterapkan di jalan protokol kota Depok seperti jalan Margonda raya sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintas dalam berkendara serta guna menekan pelanggaran lalu lintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Polres Cirebon Segera Berlakukan Tilang Elektronik

Ada enam titik di Kota Cirebon yang akan dipasang kamera pengawas untuk tilang elektronik. Demi menjalankan instruksi Kapolri Listyo Sigit.


Ridwan Kamil Ingin Kota Cirebon jadi Yogyakarta-nya Jawa Barat

13 Desember 2018

Kantor Walikota Cirebon Jalan Siliwangi, Cirebon, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Ridwan Kamil Ingin Kota Cirebon jadi Yogyakarta-nya Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menyinggung rencananya memoles Kota Cirebon saat melantik walikota dan wakil walikota terpilih.


4 Jurus Ridwan Kamil agar kota Cirebon Makin Kinclong

14 November 2018

Kantor Walikota Cirebon Jalan Siliwangi, Cirebon, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
4 Jurus Ridwan Kamil agar kota Cirebon Makin Kinclong

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya sejumlah gagasan untuk mempercantik Kota Cirebon agar makin kinclong.


ASN Diminta Tak Hadiri Debat Kandidat Pilkada Cirebon

27 April 2018

Pegawai negeri sipil (PNS) berfoto-foto saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
ASN Diminta Tak Hadiri Debat Kandidat Pilkada Cirebon

Panwaslu Kota Cirebon meminta kepada KPU untuk mengirimkan surat pembatalan undangan kepada ASN.


Masjid Merah di Kota Cirebon Peninggalan Masa Kolonial

14 April 2018

Masjid Merah Panjunan di Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat, 11 Desember 2016. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang unik dengan tempelan piring keramik kuno dari Cina. TEMPO/Prima Mulia
Masjid Merah di Kota Cirebon Peninggalan Masa Kolonial

Seperti namanya, Masjid Merah di Panjunan, Kota Cirebon, memiliki gedung bangunan yang hampir semua sisinya berwarna merah.