Patuhi Aturan, Armada Uber di Singapura Dilengkapi Kursi Anak  
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Jumat, 16 Juni 2017 05:31 WIB
Taksi online di singapura tolak penumpang yang membawa bayi. Youngparents.com.sg
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta –Bagi para penumpang yang ingin bepergian membawa balita dengan menggunakan taksi berbasis aplikasi di Singapura, kini tidak perlu repot lagi. Sejumlah armada Uber di Singapura sudah dilengkapi kursi khusus anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun. Kursi khusus ini memiliki ukuran, tinggi penumpang tidak boleh melebihi 1,45 meter, dan bobot tubuh harus berkisar 10 hingga 25 kilogram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Taksi Online di Singapura Enggan Angkut Penumpang Bawa Bayi

Saat ini, baru ada 100 armada Uber yang menyediakan kursi khusus anak-anak. Namun untuk menyewa armada taksi Uber yang menyediakan kursi khusus ini, penumpang akan dikenakan biaya tambahan sebesar Sin$ 5.

Uber menjalin kerja sama dengan Taxi Baby, perusahaan yang menawarkan produk dan layanan keselamatan berkendara untuk anak-anak. Kerja sama dalam penyediaan fasilitas kursi khusus anak-anak ini diteken pada Rabu, 14 Juni 2017.

Warre Tseng, General Manager Uber Singapura mengatakan jumlah armada yang menyediakan kursi khusus penumpang anak-anak akan bertambah dalam beberapa bulan ke depan. "Harga sebuah kursi khusus ini sebesar Sin$ 400 dan pemilik armada Uber akan mendapatkan diskon," ucapnya seperti dilansir dari laman straistime.com, Kamis, 15 Juni 2017.

Para pemilik taksi daring (online), seperti Grab dan Uber, enggan mengangkut penumpang yang membawa anak-anak. Keengganan para pemilik mobil Grab dan Uber ini setelah Kementerian Transportasi Singapura mewajibkan taksi daring menyediakan kursi khusus anak-anak dengan tinggi di bawah 1,35 meter. Pengemudi taksi daring bisa dikenakan denda berkisar Sin$ 120-1.000 dan ancaman penjara 3 bulan bila tidak mematuhi aturan tersebut.

Seorang pengemudi Grab bernama Janet menolak saat mengetahui pemesannya membawa balita. "Saya tidak mau mengambil risiko kehilangan lisensi mengemudi. Saya bisa kehilangan pekerjaan," ucapnya kepada The New Paper seperti dikutip dari Youngparents.com.sg.

Baca: Fenomena Inggris: Produksi Mobil Melonjak, Investasi Anjlok Steven Tan, pengemudi Uber, mengeluh karena penumpang marah-marah sambil membanting pintu mobil karena ia menolak mengangkut. Penumpang itu bahkan mengancam akan melaporkan penolakan tersebut.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi