Mudik 2017, Polri Perketat Keamanan Buat Antisipasi Aksi Teroris

Editor

Dwi Arjanto

Petugas kepolisian menggunakan anjing pelacak memeriksa kiriman paket di Stasiun Tugu Yogyakarta, DI Yogyakarta, 15 Juni 2017. Penyisiran serta pengamanan tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang kereta api saat arus mudik Lebaran 2017. ANTARA FOTO
Petugas kepolisian menggunakan anjing pelacak memeriksa kiriman paket di Stasiun Tugu Yogyakarta, DI Yogyakarta, 15 Juni 2017. Penyisiran serta pengamanan tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang kereta api saat arus mudik Lebaran 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Republik Indonesia memperketat pengamanan menjelang arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2017. Itu demi mengantisipasi aksi teroris saat arus mudik lebaran.

Terkait itu, Wakil Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk memperketat pengamanan arus mudik lebaran. Mulai dari jumlah personel pengamanan sekitar 33 ribu orang hingga body sistem. "Kita antisipasi radikalisme, bom Kampung Melayu itu kan aksi teror yang dilakukan ISIS," ucap Syafruddin di Makassar, Jumat 16 Juni 2017.

Baca :
Bupati Cirebon Larang Pasar Tumpah Selama Mudik Lebaran


3 Titik di Jawa Barat Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan pihaknya bakal menurunkan pengamanan sekitar 11.383 personel pasukan gabungan untuk arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2017, yang akan berlangsung mulai 21 Juli hingga 6 Juli mendatang. "Jadi operasi Ramadniya ini berlangsung selama 16 hari," ucap Dicky.

Dicky menyebutkan rincian pasukan gabungan yang turun, diantaranya 8.865 polisi, 2.518 personel dari TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, personil Jasa Marga dan Jasa Raharja. "Khusus polisi kita turunkan dua pertiga personel dari berbagai kesatuan, itu sudah termasuk yang ada di jajaran polisi di 24 kabupaten/kota," ucap dia.

Menurut dia, anggota yang dikerahkan tersebut memantau perjalanan mudik dan balik serta kegiatan ibadah, belanja, dan wisata.

Simak pula :

Di Bandara Ini Maskapai Dapat Insentif Jika Tambah Penerbangan

Mudik Lebaran, Pilih Berangkat di Hari Selasa

Sehingga yang menjadi sasaran prioritas pengamanan di tempat ibadah, pelabuhan, mall, bank, pusat keramaian, terminal dan pusat perbelanjaan serta tempat hiburan. "Lokasi yang dianggap rawan itu yang menjadi prioritas pengamanan," ujar Dicky.

Karena itu, lanjut Dicky, untuk memaksimalkan pengamanan maka polisi membentuk pos terpadu dengan jumlah 124 unit yabg tersebar di seluruh wilayah. Yang terdiri dari 84 titik pengamanan, 37 titik pelayanan, dan 3 titik terpadu. "Kita bentu pos karena tingginya mobilitas masyarakat selama lebaran," tutur Dicky.

Kendati demikian Dicky mengakui jika tetap mewaspadai selama masa lebaran untuk mengantisipasi terjadinya sejumlah ancaman. Ia mencontohkan kemacetan dan kecelakaan arus lalu lintas, pencurian rumah kosong, tempat keramaian hingga ancaman teror bom.

"Kita akan tingkatkan patroli dan tetap mengedepankan tindakan preventif dan humanis," urainya soal pengamanan arus mudik 2017 dan saat Idul Fitri nanti.

DIDIT HARIYADI