TEMPO.CO, Bandung - Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung 'berburu' darah semua golongan hingga Lebaran, bahkan setelah Idul Fitri. Persediaan darah di PMI Kota Bandung terus menyusut sementara pendonor juga berkurang selama bulan Ramadan. “Kebutuhan rumah sakit di Kota Bandung saja 500 kantung darah per hari,” kata dokter di PMI Bandung, Uke Muktimanah.
Idealnya selama empat hari, tersedia pasokan 2.000 kantung darah untuk semua golongan di PMI Kota Bandung. Selama bulan Ramadan, dua unit mobil petugas menunjang pengambilan darah di lokasi warga sesuai permintaan. “Misalnya donor darah bersama tentara, komunitas sepeda motor, maupun dengan pihak masjid,” ujarnya. Donor darah itu dilakukan malam hari setelah berbuka puasa.
Baca juga:
Mudik 2017, PMI Siagakan 328 Ambulans dan 7.810 Tenaga Medis
Jenis golongan darah yang relatif sedikit yaitu A dan B, sementara golongan darah O yang terbanyak. Misalnya tercatat persediaan darah golongan A 58 kantung, B 168 kantung, dan 0 sebanyak 296 kantung. “Permintaan selain dari Bandung juga daerah luar kota hingga Jakarta,” kata Uke.
Saat ini petugas PMI Kota Bandung terus berburu donasi darah. Biasanya menurut Uke, sejak H-7 Idul Fitri, permintaan acara donor darah berkurang drastis. “Sampai 7 Juli diperkirakan masih kosong permintaan donor darah,” kata dia.
Baca pula:
Tingkat Kesadaran Berdonor Darah Warga Jawa Barat Rendah
Kini PMI ikut dibantu seperti komunitas pendonor darah dan relawan donor darah untuk persediaan darah. Sabtu, 17 Juni 2017, mereka menghelat acara Donor Darah di bulan Ramadan, bertempat di sebuah mal di Kota Bandung.
PMI, kata Uke, punya pendonor darah unik. Sebuah keluarga besar, terdiri dari sekitar 20-an orang, mengundang petugas untuk menggelar acara donor darah di rumahnya tiap Hari Raya Idul Fitri. “Lumayan dapat 20-an orang, itu bisa membantu banyak pasien,” ujarnya. Kantor PMI Kota Bandung pun dibuka 24 jam bagi para pendonor darah.
ANWAR SISWADI