Skandal Emisi Tak Berpengaruh pada Target Bisnis Fiat Chrysler
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Senin, 19 Juni 2017 09:31 WIB
Fiat. AP/Luca Bruno
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Chief Executive Officer Fiat Chrysler Automobiles Sergio Marchionne menegaskan kasus dugaan keterlibatan perusahaan dalam manipulasi gas buang mesin diesel tidak akan mempengaruhi target bisnis jangka pendek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Fiat Chrysler Tarik 297.000 Unit Terkait Kantung Udara Sebelumnya Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam gugatannya menuduh pabrikan mobil Fiat Chrysler menggunakan perangkat lunak ilegal untuk memanipulasi emisi gas buang. Perangkat lunak itu terpasang di 104.000 unit mobil diesel yang terjual sejak tahun 2014.

Badan Perlindungan Lingkungan di AS menuding Fiat Chrysler secara ilegal menggunakan perangkat lunak tersembunyi di beberapa kendaraan agar memungkinkan kelebihan emisi diesel tidak terdeteksi. Tindakan ini membuat produsen mobil asal Italia itu terancam denda bila tidak segera memperbaiki perangkat lunak tersebut.

Fiat Chrysler telah mengajukan perbaikan perangkat lunak untuk mesin diesel kepada Badan Perlindungan Lingkungan AS. Perusahaan menunggu mendapatkan sertifikasi kelaikan mesin termasuk perbaikan perangkat lunak untuk 104.000 unit mobil diesel.

Saat ditanya apakah membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan persetujuan dari otoritas AS, Marchionne berkata,"Kami optimistis persetujuan itu bisa kami dapatkan segera."

"Ketika kami membuat proposal, tentunya kami siap untuk segera menerapkannya, sekarang tergantung kepada mereka (otoritas AS)," ucap Marchionne kepada wartawan di sela pertemuan dewan AS - Italia di Venesia, seperti dilansir dari Auto News. "Kami bicara kepada mereka, dan kami bilang punya solusi yang tepat."

Baca: Fiat & Renault Topang Penjualan Mobil di Eropa ke Level ... Fiat Chrysler telah menyusun rencana bisnis tahun depan untuk perbaikan kinerja merek-merek Jeep, Maserati dan Alfa Romeo. Perusahaan juga menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar USD 4,5 miliar dan pengurangan hutang. Marchionne berharap target bisnis tersebut dapat tercapai sebelumnya masa jabatannya berakhir pada 2019.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi