Tol Palindra Difungsikan, Pemudik Berharap Bebas Macet

Foto arial pembangunan jalan tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) seksi I di Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, 14 Juni 2017. Jalan tol Palindra seksi I Palembang-Pemulutan sejauh tujuh kilometer tersebut akan dilaksanakan H-5 Lebaran sampai akhir musim mudik 2017. ANTARA FOTO
Foto arial pembangunan jalan tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) seksi I di Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, 14 Juni 2017. Jalan tol Palindra seksi I Palembang-Pemulutan sejauh tujuh kilometer tersebut akan dilaksanakan H-5 Lebaran sampai akhir musim mudik 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Palembang - Untuk melancarkan arus mudik Lebaran, PT  Hutama Karya mengoperasikan jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) seksi 1 sepanjang 7 kilometer (KM) dan menambah 2 KM jalan akses. Selain itu, kontraktor berhasil memperbaiki jalan yang  ambles pada akhir pekan lalu.

Para pengendara kendaraan bermotor optimistis proyek tersebut dapat mengatasi kemacetan yang parah mulai dari Simpang Keramasan-Pemulutan.

“Pada hari biasa saja di sini macetnya bisa berjam-jam,” kata Usep, pengemudi bus Palembang-Lahat, pada Selasa 20 Juni 2017.

Menurutnya, kemacetan tersebut sudah berlangsung semenjak beberapa tahun terakhir. Sekarang kondisinya semakin parah karena adanya proyek jembatan layang Keramasan yang mengakibatkan penyempitan jalan hingga penutupan badan jalan.

Selepas itu, kata Usep, kemacetan akan berlanjut di depan terminal Karya Jaya hingga Simpang Pemulutan di Ogan Ilir.

“Jadi adanya tol sangat membantu kami yang setiap hari harus lewat sini,” ujarnya.

Hasan Turcahyo, Pimpro Tol Palindra memastikan pihaknya telah memfungsikan proyek tersebut secara gratis hingga 10 hari setelah Lebarani. Dari arah Palembang, pemudik dari arah Jambi dan sekitarnya mengambil jalan lurus ke arah Jakabaring selepas mereka melintasi jembatan Musi 2 dan Keramasan.

Sekitar 1 KM dari Keramasan maka pemudik bisa langsung masuk ke gerbang tol sesi Palembang. Selanjutnya mereka akan menikmati jalan tol sepanjang sekitar 7 KM hingga ke gerbang keluar Pemulutan. “Pagi ini juga sempat ditinjau langsung oleh DPRD Sumsel,” katanya.

Sementara itu bagi pemudik dari arah perbatasan Mesuji di Lampung, mereka akan melintas hingga kota Kayu Agung, Indralaya. Selepas Indralaya, pengendara akan memasuki kawasan rawan kecelakaan dan juga kemacetan sepanjang belasan kilimeter hingga mendekati gerbang masuk tol Pemulutan.

Menurut Hasan Turcahyo, penggunaan tol dipastikan akan menghemat waktu karena bebas macet dan juga memotong jalan. “Yang pasti kami bisa membantu mengatasi beban kendaraan di jalan negara,” katanya.

Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol PT. Hutama Karya Muhammad Rizal Sutjipto menjelaskan pihaknya mendapatkan penugasan pemerintah untuk membangun ruas tol Palindra sepanjang 22 KM dengan nilai proyek sekitar Rp 2,4 triliun.

Hingga saat ini pihaknya baru bisa menyelesaikan seksi 1 sedangkan progress seksi 2 baru mencapai 6 persen sedangkan seksi 3 sudah 67 persen. Namun demikian Desember tahun ini juga, pihaknya meyakini ketiga seksi itu bisa menyatu tanpa putus-putus sehingga bisa dioperasikan secara komersil.

“Ini bagian dari tol trans Sumatera dari Bakauheni hingga Banda Aceh,” katanya.  

PARLIZA HENDRAWAN