Tol Fungsional Brebes-Batang: Kecepatan 50, Mobil Naik-Turun  

Jalan tol fungsional Brebes-Batang, Selasa, 20 Juni 2017. (Tempo/Irsyam Faiz)
Jalan tol fungsional Brebes-Batang, Selasa, 20 Juni 2017. (Tempo/Irsyam Faiz)

TEMPO.CO, Brebes – Jalan tol fungsional Brebes-Batang dibuka pada Senin siang, 19 Juni 2017. Kendaraan yang boleh melintas di tol tak berbayar itu hanya kendaraan pribadi. Namanya saja tol darurat, jalan hanya dilapisi beton lapis pertama yang tebalnya 10 sentimeter. Karena itu, kendaraan berat seperti truk dan bus dilarang melintas.

Baca juga: Lima Helikopter Siaga di Tol Fungsional Brebes-Batang

Memasuki tol fungsional itu, pemudik harus melewati gardu pembayaran. Gerbang tol itu untuk melayani pembayaran dari Palimanan-Brebes Timur. Tempo sempat menjajal tol tersebut pada Selasa, 20 Juni 2017, atau H-5 Lebaran. Di pintu tol itu, hanya ada 2-3 mobil yang antre. Itu pun tidak semua gardu terpakai. “Belum terlalu ramai, tapi lebih ramai dari kemarin,” kata salah seorang petugas gardu tol tersebut Amin, 25 tahun.

Setelah membayar, pemudik akan disambut sebuah papan digital bertulisan “Kecepatan Maksimal 40 km/jam”. Artinya, pemudik diminta untuk tidak memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Hal itu sesuai dengan imbauan Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono. “Jangan kebut-kebutan di dalam tol fungsional ini,” ujarnya.


Jalan tol Brebes-Batang, Senin, 19 Juni 2017. (ANTARA)

Condro mengungkapkan alasan kenapa tidak boleh menggunakan kecepatan tinggi di dalam tol, yaitu karena jalannya yang sempit (hanya ada dua lajur). Selain itu, kondisi lapisan beton yang belum sempurna sehingga kendaraan akan berjalan tidak stabil jika berkecepatan tinggi.

Saat Tempo melintas di tol tersebut dengan kecepatan 50 kilometer per jam, mobil terasa naik-turun. Jalan seperti bergelombang. Namun tidak sedikit pemudik yang saling menyalip dan menggunakan kecepatan sekitar 70 kilometer per jam. Saat itu, arus lalu lintas di tol itu memang sedang sepi. Jarak kendaraan satu dengan lainnya sekitar 100 meter.

Sekitar 5 kilometer dari pintu gerbang, pemudik akan menemukan rest area di Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Tempat istirahat itu dilengkapi dengan toilet umum, musala, tempat parkir, pelayanan perbankan, pijat, hingga pelayanan SPBU mini. Selain di Ujungrusi, masih ada 10 rest area yang tersebar setiap 10 kilometer di sepanjang Brebes hingga Gringsing, Batang.

Baca juga: Mudik di Pantura, Waspada Tol Brebes-Pemalang Minim Lampu

Kepala Cabang Pengelola Jalan Tol Kanci Pejagan Pemalang, Zulmarlian Iskandar, mengatakan jalan tol tersebut mampu menampung 40 ribu kendaraan per hari. Namun, sejak dibuka pada Senin, 19 Juni 2017, baru sekitar 2.500 kendaraan yang masuk ke tol tersebut. “Belum terlalu banyak yang masuk,” tuturnya kepada Tempo.

Salah seorang pemudik, Raka, 25 tahun, menyambut baik dibukanya jalan tol fungsional tersebut. Namun dia menilai masih banyak yang perlu dilengkapi, seperti rambu-rambu dan lampu penerangan. Raka, yang berangkat dari Bogor menuju Semarang, mengaku tidak mengalami kendala kemacetan selama di perjalanan. “Alhamdulillah lancar.”

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ