TEMPO.CO, Paris - Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu panas yang ekstrem di negara itu. Rok menjadi pilihan sopir setelah pemilik bus melarang pekerjanya mengenakan celana pendek saat bekerja.
Prancis diterpa panas ekstrem dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius pada minggu ini. Badan Peneliti Cuaca Nasional Prancis telah mengeluarkan peringatan agar warganya waspada terhadap bahaya cuaca panas. Suhu panas minggu ini di Prancis merupakan yang tertinggi selama lebih dari 40 tahun.
Baca: PAKISTAN DARURAT: 450 Orang Tewas Gara-gara Hawa Panas
Menurut sopir bus di kota Nantes bagian barat, yang tergabung dalam perserikatan CFDT, seragam mereka tidak sesuai dengan suhu panas seperti itu. Namun mereka tetap dilarang mengenakan celana pendek karena tidak sesuai dengan peraturan perusahaan.
"Mengingat rok adalah pakaian resmi yang diwajibkan perusahaan, maka kami mengenakannya," kata seorang sopir, seperti dilansir Independent pada 22 Juni 2017.
Baca: Suhu Panas Terjang India, Lebih dari 350 Orang Tewas
Petinggi serikat pekerja CFDT, Gabriel Magner, mengatakan kebijakan pemilik bus tempat sopir bekerja adalah bentuk diskriminasi.
"Pendekatan modern hanya memungkinkan kita memakai celana panjang dari waktu ke waktu. Pengemudi wanita bisa memakai rok, tapi sopir laki-laki tidak dibolehkan. Ini bentuk diskriminasi," ujarnya.
Menurut Magner, pakaian yang terlalu tertutup akan sangat menyiksa sopir yang langsung terkena sengatan sinar matahari karena suhu panas ekstrem . Situasi itu makin menyiksa mengingat tidak adanya pendingin ruangan atau AC di dalam bus. Sehingga sopir lebih nyaman mengenakan rok.
INDEPENDENT | TELEGRAPH | YON DEMA