TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menggelar festival beduk pada malam takbiran dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri. "Ini dalam rangka menyongsong hari raya Idul Fitri yang melibatkan seluruh warga di kelurahan, kecamatan, digelar bersama di Balai Kota," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI, Sabtu, 24 Juni 2017.
Djarot mengatakan, festival beduk untuk menyambut hari raya Idul Fitri itu dilakukan secara terbuka dan bisa disaksikan seluruh masyarakat. Festival ini, kata dia, sudah dimulai sejak pertengahan bulan Juni. Masing-masing kecamatan di Jakarta mulai berkompetisi dalam festival beduk dan gema takbir tersebut pada 16 Juni 2017.
"Puncaknya sekarang, finalnya tingkat provinsi. Sekaligus memperingati hari jadi Jakarta ke-490," katanya.
Baca: Hasil Sidang Isbat, Kemenag Tetapkan Idul Fitri Ahad Besok
Menurut Djarot, dalam festival kali ini, formasi beduk yang ditampilkan juga melambangkan hari jadi Ibu Kota. Misalnya, dia menyebutkan, ada 44 bedug yang melambangkan jumlah kecamatan di Jakarta.
Djarot menuturkan, 44 bedug tersebut terbagi di sisi kiri dan kanan, dengan masing-masing sisi ada 22 bedug yang melambangkan tanggal lahir Jakarta. Sedangkan di bagian tengah, ada 6 bedug yang mencirikan bulan Juni yang merupakan bulan keenam. "22 Juni hari jadi Jakarta," kata dia.
Baca: Menteri Agama Imbau Khatib Salat Idul Fitri Santun Berceramah
Kompetisi bedug ini akan dinilai oleh dewan juri yang ahli di bidangnya. Salah satunya adalah Jelly Tobing yang merupakan drummer ternama di era 1980-an. Jelly Tobing pernah sukses memecahkan rekor Guiness World Record dan Museum Rekor Indonesia dengan aksi menggebuk drum non-stop selama 10 jam penuh.
Adapun para pemenang festival bedug menyambut Idul Fitri akan mendapatkan hadiah uang dan piala gubernur. Untuk juara pertama sampai ketiga, Djarot menyediakan hadiah piala dan dana pembinaan serta seekor kambing untuk tiap pemenang. Kambing juga akan diberikan kepada enam finalis festival beduk yang lolos.
FRISKI RIANA