TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa gerai minimarket 7-Eleven tampak mulai ditutup setelah gagalnya proses akuisi jaringan toko ini oleh perusahaan Thailand Charoen Pokphand. Salah satu gerai 7-Eleven di Jalan Melawai Raya, Jakarta Selatan, yang sebelumnya ramai, kini kosong. Pintu depannya dirantai.
“Maaf, atas ketidaknyamanannya. Toko 7-Eleven Melawai 3 per hari ini dinyatakan tutup. Terima kasih atas perhatiannya,” demikian pengumuman yang tertulis di kertas putih yang ditempel di kaca gerai.
Menurut Supriyadi, penjaga keamanan di sana, tutupnya 7-Eleven membuat gerai-gerai lain di sekitarnya ikut sepi. "Sepi banget, parkiran juga jadi sepi,” ujar pria 39 tahun tersebut. Supriyadi mengatakan, ketika 7-Eleven masih buka, setiap hari ada sedikitnya 25 sepeda motor parkir di sana. "Kalau mobil paling take away doang,” jelasnya.Uniknya, dulu 7-Eleven lebih diminati pada saat malam hari.
Baca Juga:
Ingin Sukses Bisnis E-Commerce, Simak Tip Berikut
2016, Laba Alfamidi Tumbuh 39,52 Persen
2016, Pendapatan Bersih PT Alfaria Rp 56,1 Triliun
Semenjak ditutup, Supriyadi mengaku banyak pengunjung kecele. Mereka tetap datang, berharap bisa nongkrong di sana, namun terpaksa pulang dengan kecewa. Menurut Supriyadi, semua produk-produk 7-Eleven di sana, telah dirapikan sejak 11 Juni 2017. Saat ini, hanya tersisa beberapa barang saja. "Mesin-mesinnya belum diambil," katanya.
Direktur PT Modern Internasional Chandra Wijaya mengatakan penutupan gerai 7-Eleven akan efektif pada 30 Juni 2017. “Seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT. Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan, akan menghentikan segala operasinya,” tulis Chandra di pengumuman keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat, 23 Juni 2017.
AMMY HETHARIA