Sempat Bermasalah, Fiat Akan Lanjutkan Produksi Pacifica Hybrid
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Rabu, 28 Juni 2017 14:53 WIB
Fiat. AP/Luca Bruno
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Fiat Chrysler bakal kembali melanjutkan produksi mobil listrik jenis plug in hybrid model minivan Pacifica setelah sempat terhenti karena ada masalah pada komponen dioda yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Fiat Chrysler Tarik 297.000 Unit Terkait Kantung Udara Pabrikan mobil asal Italia ini telah menarik untuk diperbaiki (recall) secara suka rela sebanyak 1.368 unit Pacifica di Amerika Serikat dan 309 unit di Kanada pada 9 Juni lalu karena ada masalah pada komponen dioda.

Menurut Wall Street Journal yang dikutip Automotive News Selasa 27 Juni 2017, FCA (Fiat Chrysler Automobiles) telah menghentikan sementara produksi Pacifica di pabrik manufaktur Windsor, Ontario, Kanada. Namun pada tanggal 19 Juni, produksi mobil minivan hibrida itu kembali dilanjutkan.

Fiat Chrysler tidak memberikan penjelasan secara terbuka alasan penghentian sementara produksi itu.

Pimpinan The Canadian Auto Workers Local 444, Dino Chiodo yang mewakili pekerja di pabrik perakitan Windsor tidak bisa dihubungi. Sebelumnya Chiodo pada pekan lalu telah bertemu dengan eksekutif FCA.

"Maaf kami belum bisa memberikan pernyataan," ucap juru bicara FCA Kanada Brad Horn dalam sebuah email saat ditanya soal penghentin produksi Pacifica.

Begitu pula dengan Angela Bianchi, juru bicara FCA untuk unit divisi minivan Fiat 500 and Jeep Renegade tidak mau berkomentar.

Baca: Fiat Bantah Stop Penjualan Merek Chrysler di Jepang ... Pengiriman Pacifica Hybrid melambat sejak terjadinya kasus masalah komponen dioda. Semula Fiat Chrysler menjawalkan pengiriman sudah sampai di dealer-dealer pada April 2017. Untuk pembeli di AS dan Kanada yang melakukan pemesanan sebelum tanggal 30 Maret akan mendapatkan dua pilihan paket promo yakni pengisian daya listrik level dua atau pembukaan kartu Visa dengan nilai USD 500. Namun rencana itu akhirnya tertunda.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi