TEMPO.CO, San Francisco - Instagram mulai memperhatikan besarnya pasar influencer di media sosial. Orang-orang yang disebut influencer ini membayar sejumlah uang untuk ribuan like dan komentar-komentar spam. Mereka adalah gangguan, baik bagi para pemasar dan pengguna Instagram lainnya.
Baca: Instagram Sediakan Fitur Khusus untuk Kemitraan Kreator dan Bisnis
Selama beberapa minggu terakhir, Instagram harus menutup situs dan aplikasi milik pihak ketiga, seperti Instagress, InstaPlus, dan PeerBoost, yang sudah melanggar Pedoman dan Syarat Penggunaan Instagram, sebagaimana dikutip thenextweb.com, Selasa 4 juli 2017.
Orang-orang yang ingin menjadi influencer menggunakan layanan tersebut untuk mengirimkan ribuan komentar dan likes secara otomatis. Yang perlu mereka lakukan adalah membayar sesuai dengan jumlah likes dan komentar yang mereka inginkan, kemudian bot akan mengurusnya.
Bot di Instagram bertanggung jawab untuk komentar-komentar palsu, seperti “This is awesome!”, “”, dan “Love it!” Komentar –komentar itu tidak jujur dan tidak ada kaitannya dengan konten yang diunggah.
Baca Juga:
Dan, sekarang Instagram ingin menghilangkan mereka. Komentar dari influencer riil biasanya relevan dengan gambar yang diunggah atau menyebut nama pengguna lainnya. Sedangkan, komentar dari bot dipenuhi dengan tanda tagar dan emoji yang bisa digunakan untuk apapun.
Baca: Pengguna Instagram Kini Bisa Sembunyikan Foto
Instagram juga memblokir (shadowbanning) akun-akun, artinya gambar dengan tanda tagar spam tidak akan muncul di bagian pencarian atau Explore. Tindakan ini akan membuat Instagram lebih asli dan berkualitas.
THE NEXT WEB | LIDWINA TANUHARDJO | EZ