TEMPO.CO, Jakarta - Adnan Topan Husodo, Koordinator Indonesia Corruption Watch atau ICW memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait polemik mengenai keikutsertaan keluarganya dalam kunjungan kenegaraan ke Turki dan Jerman, 5-9 Juli 2017, lalu.
“Ke depan, memang lebih baik Presiden (Jokowi) dan keluarga mengambil waktu libur untuk berlibur bersama keluarga, daripada memanfaatkan agenda kenegaraan,” kata Koordinator ICW itu kepada Tempo, Senin, 10 Juli 2017.
Baca juga:
Keluarga Ikut ke Luar Negeri, ICW Ingatkan Jokowi Soal Reputasi
Menurut Adnan, dalam praktek kenegaraan, memang sah-sah saja membawa keluarga dalam tugas kenegaraan, terutama istri atau first lady. “Aturan tentu membolehkan, hanya saja seberapa penting untuk dibawa,” katanya.
Ia kemudian melanjutkan, hal tersebut berpulang kepada Presiden Jokowi. “Bagaimana Presiden menempatkan isu ini ,” katanya. “Bahwa dari sisi etis tentu ini menjadi tanda tanya besar, terutama dikaitkan dengan kebijakan pengetatan anggaran negara, efisiensi, dan antikorupsi,” kata dia, menegaskan.
Baca pula:
Keluarga Jokowi Ikut ke Luar Negeri, ICW: Sah Saja, Tapi...
“Klarifikasi memang dibuat ketika ada yang mempertanyakan, namun saya kira Presiden (Jokowi) harus mawas diri untuk tidak terjebak dengan kemungkinan adanya pihak istana yang sengaja merusak reputasinya dengan mengajak keluarga Presiden boyongan ke luar negeri,” kata Adnan Topan.
Simak:
Istana: Keluarga Jokowi Ikut ke Luar Negeri Pakai Biaya Pribadi
Polemik keluarga Presiden Jokowi ikut dalam rombongan kepresidenan ke Turki dan Jerman, sempat menjadi perbincangan masyarakat. Pihak istana pun memberikan respons, Ahad, 9 April 2017 sesaat sebelum Presiden Jokowi tiba di Tanah Air. Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan sebelum melakukan perjalanan ke Turki dan Jerman, Presiden Jokowi telah memberikan arahan kepada Plt Kepala Sekretariat Presiden, Winata Supriatna, pada Senin, 3 Juli 2017, di Istana Merdeka.
"Dalam arahan tersebut, Presiden menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan dan akomodasi anggota keluarga Presiden yang turut serta dalam perjalanan ke Turki dan Jerman mulai 5 sampai 9 Juli 2017 menjadi tanggungan pribadi Presiden," kata Bey dalam siaran persnya, Ahad, 9 Juli 2017.
Namun, di lain sisi, Adnan mengapresiasi sikap Presiden Jokowi. “Publik juga haru mengapresiasi, tidak terlibatnya anak dan keluarga ke dalam bisnis yang mengandalkan kekuasaan bapaknya, sebagaimana praktek pejabat di berbagai tempat saat ini ,” kata Koordinator ICW ini.
S. DIAN ANDRYANTO