TEMPO.CO, Jakarta -Produsen telepon genggam mewah, Vertu bangkrut setelah perusahaan gagal membayar utang ke kreditor sebesar 1,9 juta poundsterling atau sekitar US$ 2,4 juta, dari total utangnya sebesar 128 juta poundsterling. Berdasarkan laporan dari Financial Times dan The Telegraph, Vertu pun menutup pabrik di Inggris. Sekitar 200 orang karyawan terancam kehilangan pekerjaan.
Pada Maret lalu, Vertu telah dibeli oleh pebisnis asal Turki, Murat Hakan Uzan. Ia mengakuisisi Vertu setelah perusahaan beberapa kali dijual.
Atas transaksi ini, Uzan akan mendapat kepemilikan merk, teknologi dan izin rancangan Vertu. Seorang kerabat Uzan mengatakan, bahwa ia ingin membangkitkan kembali kejayaan Vertu sebagai telepon genggam mewah.
Vertu adalah produsen ponsel mewah serta memiliki tim yang ahli merakit material seperti kulit burung unta, perhiasan dan metal berharga. Ponsel buatan Vertu memakai Android versi lama namun dengan tampilan mewah, beberapa model berharga di atas 30 ribu dolar.
Layanan purna jual Vertu juga memungkinkan konsumennya berbicara dengan customer service kapan saja, 24 jam sehari dan 7 hari dalam sepekan. Vertu sudah berdiri sejak 1998, yang awalnya merupakan bagian dari perusahaan telepon genggam asal Finlandia, Nokia.
THE VERGE | DEWI