TEMPO.CO, Jakarta - Dua kasus bullying yang terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi viral di media sosial. Setelah kasus bullying oleh mahasiswa Universitas Gunadarma, publik juga dikejutkan oleh aksi bullying di kalangan pelajar, yang dilakukan seorang pelajar SMP terhadap siswa SD.
Dalam Video yang tersebar di Instagram itu, tampak anak perempuan berseragam putih-putih mendapat perlakuan kasar dengan di jambak rambutnya dan disuruh mencium tangan serta kaki pelaku.
Baca: Universitas Gunadarma Benarkan Ada Insiden Bullying di Kampusnya
Kasus tersebut kini dalam penyelidikan Kepolisian Tanah Abang Jakarta. Aksi bullying itu diduga terjadi pusat perbelanjaan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Komisaris Mustakim mengatakan, kejadian tersebut bermula karena adu mulut antara korban dan pelaku sehari sebelum aksi bullying.
"Awalnya dia cekcok mulut sehari sebelumnya antara si korban dengan salah satu pelaku," ujarnya saat ditemui di Polsek Tanah Abang, Penjaringan, Jakarta Pusat, Senin 17 Juli 2017.
Sepulang sekolah korban berinisial S yang masih duduk dibangku kelas 6 SD dihadang pelaku dan disuruh ke Thamrin City. Begitu sampai dilokasi korban langsung dijambak, dipukul dan ditendang. Para pelaku sendiri merupakan siswa SD dan SMP di wilayah Tanah Abang.
Mustakim masih enggan menyebutkan jumlah pasti pelaku dan identitas pelaku karena pihaknya kini masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi sekolah-sekolah para pelaku.
Baca: Universitas Gunadarma Benarkan Ada Insiden Bullying di Kampusnya
Mustakim mengatakan pihaknya akan memanggil saksi maupun terlapor dan akan melakukan gelar perkara. Mustakim menambahkan pihaknya akan berhati-hati menangani kasus tersebut mengingat korban dan pelaku merupakan anak-anak dibawah umur.
Ia menjelaskan akan bekerja sama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak –anak (PPA) Polres Jakarta Pusat. "Kami masih melakukan penyelidikan terhadap para terduga, katanya.
Karena menyangkut anak-anak, Polisi akan menanganinya dengan hati-hati. "Kami masih melakukan penyelidikan bekerjasama dengan unit PPA Polres Jakarta Pusat," ujar Mustakim.