TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 133 narapidana atau napi kabur dari Rumah Tahanan Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, hingga kini masih buron. Jajaran Kepolisian Daerah Riau masih memburu para napi yang melarikan diri menyusul kerusuhan pada 5 Mei 2017 lalu.
"Upaya pencarian masih terus kami lakukan baik preventif maupun represif," kata Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Inspektur Dodi Vivino menjelaskan upaya pemburuan 133 napi kabur, Rabu, 19 Juli 2017.
Baca juga: Akhir Pelarian Dua Bulan Napi Rutan Pekanbaru
Selepas momen hari raya Idul Fitri, sejauh ini hanya satu narapidana yang berkenan menyerahkan diri kepada polisi. Pada Senin kemarin, tahanan narkoba bernama Herman Susilo didampingi keluarganya menyerahkan diri ke Kepolisian Resor Kota Pekanbaru setelah melarikan diri selama lebih dari dua bulan ke Pasirpangarayan, Rokan Hulu.
Dodi mengatakan hingga kini polisi terus melakukan koordinasi lintas sektoral untuk memburu 133 orang napi yang belum menyerahkan diri. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari menyebar foto dan data para napi hingga melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga napi.
"Kami minta keluarga napi agar membantu polisi untuk menyerahkan kerabatnya yang kabur dari rutan," ujarnya.
Sebelumnya 473 tahanan kabur dari Rutan Sialang Bungkuk dengan cara mendobrak salah satu pintu hingga terbuka. Para napi mengamuk diduga karena kekecewaan atas pelayanan rutan yang marak terjadinya praktek pungli.
Para napi kabur di Pekanbaru karena kerap dipersulit dalam pengurusan cuti bersyarat. Belum lagi suasana Rutan tidak kondusif lantaran melebihi kapasitas. Rutan yang seharusnya diisi untuk 369 orang justru dihuni lebih dari 1.800 tahanan.
RIYAN NOFITRA
Video Terkait:
133 Napi Kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Masih Buron