TEMPO.CO, Pekanbaru - Bahan peledak (TNT) milik Komando Pasukan Khas Angkatan Udara (Kopaskhasau) meledak di Dusun Karya Bakti, Kabupaten Rokan Hulu, Riau sekitar pukul 11.30 pada Kamis 20 Juli 2017. Seorang warga Suwanda (30) tewas akibat ledakan bom tersebut, sedangkan enam warga lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Latihan Paskhas TNI AU Marsma Yudhi Bustami mengaku kesatuannya bertanggung jawab peristiwa itu. "Peristiwa itu terjadi akibat kelalaian dari anggota saya," kataya.
Baca: Ledakan TNT Tewaskan Warga Rokan Hulu, TNI AU Bertanggung Jawab
Menurut Yudhi, bahan peledak tersebut tertinggal oleh anggotanya setelah pasukan menggelar latihan serangan fajar yang dilaksanakan pada Kamis, 20 Juli 2017, sekira pukul 05.30 pagi. Itu merupakan latihan terakhir Paskhas di kawasan tersebut.
Yudhi menceritakan kronologi kejadian tesebut. Peristiwa bermula saat seorang warga bernama Fahmi menemukan bahan peledak mirip baterai sepeda motor itu di dalam kebun kelapa sawit yang masih berada di kawasan latihan. Bahan peledak itu kemudian dibawa pulang oleh Fahmi dan menyampaikan temuannya kepada mertuanya, Ujud.
Ketika itu, Ujud meminta Fahmi untuk membuang benda tersebut karena dianggap berbahaya. Fahmi kemudian meletakkan benda itu di teras rumahnya. "Selanjutnya Fahmi kembali ke rumahnya istirahat tidur," ujarnya.
Tidak lama kemudian, korban Wanda datang dan mendekati bahan peledak yang terletak di teras rumah. Korban sempat bertanya kepada Ujud perihal benda itu. Saat itu Ujud sudah mengingatkan korban agar membuang benda itu jauh-jauh karena dianggap berbahaya. Namun korban berniat mengambilnya itu untuk digunakannya mencari ikan di sungai.
"Beberapa saat Pak Ujud lalu kembali ke rumah," ujarnya.
Baca juga: Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka
Korban sempat mengutak-atik benda itu, tidak lama kemudian benda itu meledak hingga mengejutkan warga sekitar. Seketika itu pula warga melihat korban sudah meninggal dengan kondisi menggenaskan, sementara enam korban lainnya mengalami luka-luka yakni Heru (28), Anto, Asep Sopian (22), Reni Cahyani (20) dan Yudi Wiharjo (70)
TNI AU mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Dengan rasa menyesal kami mengucapkan belasungkawa atas terjadinya musibah ini. atas meninggalnya satu korban serta korban lainnya yang luka-luka kami akan bertanggung jawab maksimal kepada keluarga yang ditinggalkan sebagaimana seharusnya, semua perawatan kami tanggung," ucapnya.
RIYAN NOFITRA