TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis grup band Linkin Park, Chester Bennington ditemukan meninggal bunuh diri di rumahnya. Kematian Chester ini kemudian dikaitkan dengan kecanduannya dengan alkohol dan obat terlarang yang secara terbuka ia sampaikan dalam sebuah wawancara pada 2003.
Baca: Chester Bennington Vokalis Linkin Park Bunuh Diri
Baca Juga:
Andri, Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Klinik Psikosomatik Rumah Sakit OMNI Alam Sutra, Tangerang, menilai ada kaitan erat antara penyalahgunaan alkohol dengan terjadinya depresi pada seseorang. Menurutnya, beberapa orang masih banyak yang mengira bahwa dengan alkohol dirinya bisa lepas dari kecemasan maupun gejala depresi yang dialaminya.
"Memang betul begitu, dalam artian alkohol bisa menekan susunan syaraf pusat tapi ketika efek dari alkohol itu hilang maka gejala depresi dan cemasnya kembali lagi dengan kondisi yang justru lebih berat," katanya dalam keterangan yang diberikan pada Tempo, Jumat, 21 Juli 2017.
Ia menyatakan, kasus penyalahgunaan alkohol kerap ditemukan pada pasien-pasien gangguan kejiwaan seperti depresi dan gangguan bipolar. Sebab menurut Andri, mereka cenderung berusaha mencadi pertolongan sendiri dan enggan mendapatkan pertolongan ahli seperti psikiater atau psikolog.
"Di dalam praktek sering kita temukan bahwa penyalahgunaan zat termasuk narkotika atau ganja banyak digunakan pasien gangguan kejiwaan begitupun yang mencoba menyalahgunakan alkohol, padahal lari ke alkohol sangat berbahaya dan bisa menimbulkan ketidaknyamanan untuk ke depannya," ujarnya.
Oleh karena itu, ia sangat berharap, belajar dari kasus kematian Chester Bennington, masyarakat semakin terbuka dan aware dengan masalah-masalah kesehatan jiwa. "Gangguan kesehatan jiwa bisa disembuhkan oleh profesional bidang kesehatan jiwa dan mampu baik seperti sedia kala. Ini yg sering tidak diingat oleh masyarakat," kata Andri menjelaskan.
INGE KLARA SAFITRI