TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan tingkat konsumsi masyarakat di kuartal II 2017 tak begitu optimal. Bank Indonesia memperkirakan konsumsi masyarakat tumbuh di angka 4-4,5 persen pada periode tersebut.
Agus mengatakan salah satu sebabnya adalah penyaluran gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tak sesuai perkiraan. Bank Indonesia memperkirakan gaji ke-13 disalurkan pada Juni.
Baca: BI: Proses Redenominasi Rupiah Butuh Waktu 11 Tahun
Namun realisasinya, gaji baru disalurkan bulan berikutnya. "Jadi dampak yang seharusnya terjadi di kuartal II dialami di kuartal III," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.
Faktor lainnya adalah masa masuk sekolah yang terjadi selama periode ramadan. Dampaknya, pengeluaran masyarakat banyak yang teralokasi untuk membayar sekolah. "Jadi dampak ke konsumsi tidak maksimal."
Simak: Redenominasi Rupiah, BI Bakal Minta Restu Istana
Dari eksternal, tekanan terhadap konsumsi dipengaruhi harga komoditas dunia. Sejak kuartal IV 2016 hingga kuartal I 2017 terjadi koreksi harga. Agus mengatakan kondisi tersebut menyebabkan permintaan menurun.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi bergeser ke kuartal III atau semester II tahun ini. Namun orang nomor satu di Bank Indonesia itu menyampaikan bahwa secara umum pemulihan ekonomi tetap terjadi.
VINDRY FLORENTIN