Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Berseru: Kita Dijajah Mulai dari Lidah

image-gnews
Seorang pekerja memindah batang pohon aren untuk diolah jadi tepung aren di Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, Rabu 28 Januari 2015. Tepung aren yang diolah secara tradisional ini mampu mensubstitusi tepung terigu yang masih diimpor. TEMPO/Budi Purwanto
Seorang pekerja memindah batang pohon aren untuk diolah jadi tepung aren di Limbangan, Kendal, Jawa Tengah, Rabu 28 Januari 2015. Tepung aren yang diolah secara tradisional ini mampu mensubstitusi tepung terigu yang masih diimpor. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga yang bergiat dalam isu-isu pangan serta desa, Indonesia Berseru, mengungkapkan Indonesia mengalami penjajahan gaya baru. "Kita dijajah mulai dari lidah kita," kata Tejo Wahyu Jatmiko, pakar isu pangan dari Indonesia Berseru di Jakarta, Jumat 21 Juni 2017. 

Tejo mengatakan, sumber karbohidrat kedua masyarakat Indonesia sekarang adalah roti dan mie. Yang pertama beras. Bahan baku roti dan mie adalah terigu. "Banyak yang tidak tahu bahwa terigu itu 100 persen impor," ujarnya.

Baca juga: INDEF Sebut Stabilisasi Harga Pangan 2017 Hanya Semu

Menurut Tejo, soal sumber karbohidrat adalah salah satu paradoks di bidang pangan karena Indonesia memiliki sumber pangan beragam, termasuk sumber karbohidrat. Masalahnya, upaya untuk menggali dan memanfaatkan sumber-sumber pangan asli sedikit dilakukan. Pada saat yang sama, pangan impor dibiarkan masuk.

Tejo juga mengungkapkan adanya potensi masalah pangan di masa depan. Penelitian lembaganya menemukan Generasi Milenial tenryata memiliki pemahaman yang rendah soal pangan. "Informasi pangan banyak tetapi mereka tahu sedikit," ujarnya.

Tejo berbicara soal isu-isu pangan aktual di depan wartawan peserta Pelatihan Jurnalisme Sains tentang Pangan yang digelar Masyarakat Jurnalis Sains Indonesia (Society of Indonesian Science Journalist--SISJ), di Jakarta, 21-22 Juli 2017. SISJ adalah wadah para jurnalis peminat ilmu pengetahuan yang berdiri dua tahun lalu di Bogor. 

Pelatihan yang didukung Sasakawa Peace Foundation dan British Council ini diikuti 20 jurnalis dari seluruh Indonesia dan berlangsung selama 10 bulan. Pelatihan digelar secara online, dengan dua kali pertemuan tatap muka. Program ini merupakan tindak lanjut program serupa bertajuk SjCOOP Asia yang digelar World Federation of Science Journalists (WFSJ)  untuk memajukan jurnalisme sains di kawasan Asia Tenggara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Walhi: Penguasaan Sistem Pangan Sebabkan Ketimpangan Ekonomi

Mariko Hayashi dari Sasakawa Peace Foundation, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman publik akan pangan karena diharapkan pelatihan ini akan membuat informasi berbasis riset tentang pangan dan topik-topik terkait pangan seperti penyakit bisa disebarkan dengan  lebih baik.

"Jadi meskipun pelatihan jurnalisme sains ini tentang pangan, tapi diharapkan memberi dampak lebih luas," ujar Mariko, "Lewat pangan kita berharap pula bisa mendorong perhatian pada persoalan pembangunan, hak asasi manusia, dan kerjasama dunia."

Theresa Birks dari British Council menyatakan, jurnalisme sains belakangan juga menjadi makin penting untuk bidang pangan, seperti halnya untuk bidang lainnya. "Di tengah beragam hoax, klaim, dan informasi yang tidak benar, termasuk dalam soal pangan, jurnalisme sains diharapkan bisa memberi pencerahan," ungkapnya.

YOSEP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

1 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

4 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

8 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

8 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

12 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

14 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

20 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

21 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

26 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.


Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

27 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksi inflasi Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.