TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi minuman beralkohol berlebih dapat memperburuk kondisi kulit. Benarkah demikian? Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology, alkohol dapat meningkatkan risiko terserang penyakit kulit bernama rosacea.
Baca: Peneliti di Inggris Buktikan Efek Buruk Minuman Keras ke Otak
Apa yang dimaksud dengan rosacea? Rosacea merupakan kelainan pada kulit wajah yang ditandai dengan kemerahan pada bagian tengah wajah dan munculnya luka.
Untuk membuktikan dugaan tersebut, para peneliti mengajak sekitar 83.000 orang untuk menjawab pertanyaan seputar seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi oleh mereka selama empat tahun belakangan.
Dari situ, para peneliti menemukan total alkohol yang dikonsumsi oleh puluhan ribu orang tersebut dapat menyebabkan mereka terserang rosacea hingga 14 tahun setelah mengonsumsinya. Beberapa jenis alkohol diduga menjadi pemicu utama rosacea.
Singkatnya, orang-orang yang rutin mengonsumsi lima gelas atau lebih anggur putih selama seminggu, 49 persen cenderung lebih mudah mengalami rosacea dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengonsumsi anggur putih sama sekali.
Sementara itu, mereka yang mengonsumsi minuman keras lima kali atau lebih dalam satu minggu, 28 persen cenderung lebih mudah mengalami rosacea dibanding dengan yang tidak sama sekali minum minuman keras.
Para peneliti tak lupa menghubungkan dengan faktor lain seperti massa tubuh, perokok aktif atau bukan dan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari. Lantas, bagaimana bisa alkohol berkontribusi dalam hal tersebut (rosacea)?
Ada banyak hal, tulis para peneliti. Salah satunya sifat vasodilator pada alkohol. Dengan kata lain, alkohol dapat membuka dan melebarkan pembuluh darah. Akohol juga dipercaya memicu produksi protein berlebih sehingga menyebabkan inflamasi yang berujung pada kemerahan pada bagian tengah wajah.
Namun, mengapa hanya anggur putih dan minuman keras saja? Sebab, hanya ada dua jenis minuman beralkohol yang mengandung konsentrasi alkohol cukup tinggi namun kurang senyawa anti-inflamasi, seperti flavanoidsi yang dapat Anda jumpai pada anggur merah.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI