Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Bahaya Menggunakan Lensa Kontak Tanpa Resep Dokter

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Penggunaan lensa kontak zombie atau hantu lain untuk mata mengalami peningkatan saat perayaan Hari Halloween. Namun jika digunakan tanpa resep dokter, lensa kontak seperti ini akan berujung pada kebutaan.

Ini sebabnya, American Academy of Ophthalmology memberi peringatan pada mereka yang gemar menggunakan lensa kontak unik saat Halloween untuk mengerti risiko penggunaan lensa kontak itu sendiri.

Meski menjual lensa kontak tanpa resep dokter dinyatakan ilegal, masih banyak saja toko kosmetik, toko kostum, dan situs yang menjual lensa kontak secara bebas. Lensa kontak ilegal tersebut kerap dibubuhi iklan “cocok untuk semua jenis mata” atau “tidak butuh resep dokter”. Lensa kontak seperti itu justru membahayakan kesehatan mata.

Menurut American Academy of Ophthalmology, tahun lalu, seorang remaja perempuan harus merelakan mata kirinya dikarenakan bagian luar kornea matanya sobek. Kejadian itu hanya beberapa jam setelah menggunakan lensa kontak tanpa resep dari dokter yang dibeli di sebuah toko perhiasan.

Para ophthalmologists – dokter spesialis mata mengingatkan kita terhadap bahaya penggunaan lensa kontak tanpa disertai dengan resep (rujukan) dari dokter. Yuk kita intip, apa saja bahayanya.

1. Menggores mata
Jika lensa kontaknya tidak sesuai dengan ukuran mata, mereka akan menggores bagian terluar kornea atau yang disebut corneal abrasion. Corneal abrasion tidak hanya menyakitkan, namun juga dapat menyebabkan kerusakan permanen. Laura Butler, remaja yang harus merelakan mata kirinya setelah menggunakan lensa kontak tanpa resep selama 10 jam.

“Rasanya sangat menyakitkan, ia tidak dapat keluar, bola mataku seperti terhisap, ujar Butler. Butler kini harus merelakan adanya luka pada kornea mata kirinya, penglihatannya pun tidak lagi maksimal sebab kelopak matanya berangsur-angsur menurun.

2. Infeksi
Riset menunjukkan penggunaan lensa kontak tanpa disertai dengan resep dokter meningkatkan risiko infeksi mata yang disebut keratitis sebanyak 16 kali lebih besar. Pengobatan pertama saat seseorang terserang keratitis – peradangan atau inflamasi pada kornea mata adalah menggunakan antibiotik atau obat tetes, namun pada beberapa kasus, keratitis harus ditangani dengan operasi seperti corneal transplantation.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robyn Rouse harus melakukan operasi setelah mengalami infeksi akibat menggunakan lensa kontak yang ia beli tanpa disertai resep dokter. 12 tahun pasca operasi, penglihatan Rouse belum 100 persen pulih, ia kerap menggunakan tetes mata untuk menjaga mata kirinya agar tidak kering.

3. Mata merah
Jangan pernah sesekali bertukar lensa kontak. Pertukaran lensa kontak hanya akan memicu bakteri untuk berkembang sehingga menyebabkan mata merah. Mata merah dapat menular namun dapat segera diatasi dengan obat tetes mata mengandung antibiotik.

4. Penglihatan terganggu
Goresan pada kornea mata atau infeksi yang disebabkan oleh penggunaan lensa kontak tanpa disertai resep dokter membuat penglihatan terganggu, buram atau kabur.

5. Kebutaan
Bukan untuk menakut-nakuti, menggunakan lensa kontak tanpa disertai dengan resep dokter dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata (buta). Seorang penyitas yang berhasil melewati operasi sebanyak 10 kali dan saat ini harus hidup hanya dengan satu mata, Julian Hamlin menyesali perbuatannya. Hamlin kerap bergonta-ganti lensa kontak untuk mengubah warna asli matanya dan berujung pada kebutaan.

“Satu malam Halloween sangat tidak sepadan dengan penglihatan Anda. Jika Anda ingin menggunakan lensa kontak untuk melengkapi kostum yang Anda kenakan, hindari lensa kontak yang “cocok untuk semua jenis mata”. Lindungi mata Anda dengan menggunakan lensa kontak sesuai dengan resep (rujukan) dokter,” jelas Thomas L. Steinemman, M.D., perwakilan dari American Academy of Ophthalmology.

AAO | ESKANISA RAMADIANI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

16 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

18 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

36 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

38 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

39 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

41 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

41 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

56 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.


5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

57 hari lalu

Ilustrasi mata anak. Freepix.com
5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

Berikut cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata untuk penglihatan yang optimal.


Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

20 Februari 2024

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

Salah satu masalah yang dipengaruhi usia adalah penglihatan, termasuk katarak. Cara mengatasinya adalah lewat operasi lensa mata.