TEMPO.CO, Vatican City- Vatikan mematikan air mancurnya yang terkenal untuk pertama kali. Ini disebabkan Italia dilanda kemarau yang parah sehingga negara itu mengalami kekurangan air.
"Kekeringan yang mempengaruhi kota Roma dan daerah sekitarnya telah menyebabkan Tahta Suci mengambil tindakan untuk menghemat air," kata juru bicara Vatikan, Greg Burke, seperti yang dilansir CBS News pada 25 Juli 2017.
Baca: Paus Fransiskus Sediakan Laundry Gratis untuk Tunawisma di Roma
Gubernur Vatikan memutuskan untuk mematikan semua air mancur, baik yang eksternal seperti di Lapangan Santo Petrus, dan air mancur interior termasuk di Taman Vatikan.
Vatikan memiliki sekitar 100 air mancur yang bersifat dekoratif maupun yang berfungsi sebagai air minum, termasuk dua mahakarya marmer berusia 500 tahun di Lapangan Santo Petrus.
Keputusan Vatikan menghentikan air mancur memenuhi imbauan Paus Fransiskus mengenai lingkungan. Paus selama ini kerap mengingatkan tentang pemborosan air dan menekankan pentingnya akses terhadap air bersih.
Baca: Paus Fransiskus Sediakan Laundry Gratis untuk Tunawisma di Roma
"Keputusan ini sangat sejalan dengan pemikiran Paus tentang ekologi. Anda tidak bisa menyia-nyiakannya, dan terkadang Anda harus berkorban, kami memiliki kebun yang sangat indah di Vatikan, mungkin tidak akan hijau tahun ini, tapi kami akan bertahan," kata Burke.
Musim kemarau tahun ini merupakan yang terparah ketiga di Italia dalam 60 tahun terakhir, dan kurangnya curah hujan telah membengkakkan biaya sektor pertanian Italia yang mencapai hampir US$ 2,3 miliar atau setara Rp 30,6 triliun.
Keputusan Vatikan menghentikan air mancur sebagai langkah solidaritas terhadap pemerintah kota Roma, Italia yang juga telah mematikan sebagaian besar dari 2.500 air mancur yang memberi karakter kota abadi, serta memuaskan dahaga orang-orang di bulan-bulan musim panas.
CNN|CBS NEWS|YON DEMA