TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Angel Maria Villar, dijatuhi skorsing dari jabatannya untuk satu tahun. Sanksi itu dijatuhkan badan olahraga Spanyol (CSD) setelah Villar ditahan oleh pihak berwenang Spanyol terkait penyelidikan kasus korupsi.
Keputusan tersebut, menurut CSD, diambil sebagai langkah pencegahan dan bersifat sementara, serta dapat diubah dengan melihat situasi yang berkembang.
Villar, mantan gelandang Athletic Bilbao dan timnas Spanyol, telah memimpin RFEF selama 29 tahun. Ia juga merupakan wakil ketua FIFA dan UEFA.
Villar ditahan, bersama anaknya Gorka dan dua pejabat RFEF, pada 18 Juli atas tuduhan kolusi, penggelapan, dan pemalsuan dokumen. Ia telah membantah tuduhan itu.
Tapi, hakim pengadilan setempat pada Kamis lalu memerintahkan bahwa Villar harus tetap ditahan.
Juan Pardon, salah satu pejabat RFEF yan ditahan, juga diberhentikan sementara oleh CSD selama satu tahun.
Villar yang terpilih kembali pada Mei lalu, sudah delapan periode memimpin RFEF karena tidak ada saingan. Ia merupakan pejabat terakhir yang sejumlah kalangan sepak bola yang ditahan atau diskorsing.
Sejak 2015, beberapa lusin pejabat sepak bola, umumnya dari Amerika Latin, telah didakwa di Amerika Serikat dalam kasus korupsi. Beberapa telah terbukti bersalah dan menunggu hukuman, lainnya mengaku tidak bersalah dan masih menunggu sidang.
Ada juga yang kembali ke negara asalnya dimana mereka berjuang menuntut keadilan, atau juga menghindar dari hukum. Sementara itu, mantan ketua FIFA Sepp Blatter telah dihukum skorsing enam tahun. Sedangkan mantan ketua UEFA Michel Platini diskors empat tahun.
ANTARA