TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik kembali mengguncang Bengkulu. Lindu bermagnitudo 5,4 muncul Jumat dinihari pukul 02.24 WIB. Berpusat di laut, gempa tidak menimbulkan tsunami.
Hasil analisis terbaru BMKG, pusat gempa atau episenter terletak pada koordinat 4,52 LS dan 101,83 BT. "Tepatnya di laut pada jarak 90 kilometer arah barat daya Kota Bengkulu dengan kedalaman 59 kilometer," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Jumat, 28 Juli 2017.
Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di Kepahiang dalam skala intensitas II versi BMKG atau III MMI, sedangkan di Bengkulu, Tais, Seluma, Masmambang, Pasartalo pada skala II versi BMKG atau III-IV MMI. Di Bengkulu Utara gempa terasa dengan skala I versi BMKG atau II MMI.
Baca: Gempa Magnitudo 5,3 di Zona Megathrust Guncang Bengkulu
Menurut catatan BMKG, guncangan terasa cukup kuat hingga beberapa warga di Pesisir Bengkulu terbangun. Hingga pukul 04.00 WIB belum ada laporan kerusakan akibat gempa yang terjadi. "Patut disyukuri bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa terjadi karena dipicu aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempang Eurasia. Deformasi kerak bumi terjadi di zona Benioff bagian atas dengan mekanisme sumber sesar mendatar (strike slip fault).
"Akhir-akhir ini zona subduksi sebelah barat Bengkulu hingga Lampung memang cukup aktif," kata Daryono.
Pada 26 Juli 2017 lalu terjadi gempa berkekuatan M 5,3 di zona megathrust sebelah barat Pulau Enggano yang diikuti dengan dua gempa susulan (aftershocks).
ANWAR SISWADI